Band for Revenge Rayakan Patah Hati di Album Terbarunya

for Revenge (fR)
Sumber :
  • ist

VIVA Showbiz – Patah hati biasanya buat seseorang kehilangan semangat. Bahkan patah hati identik dengan segala hal yang kelabu dan gelap. Hal itu yang ingin coba diubah oleh band for Revenge (fR). 

BLACKPINK Bakal Comeback Bulan Mei 2025 dengan Album Terbaru dan Siap Tur Dunia, Warganet: Gak Percaya!

Mereka mengeluarkajn album, Perayaan Patah Hati–Babak 1. Seperti apa bentuk album tersebut sehingga bisa meratakan suasana patah hati? Lanjut scroll ya.

For Revenge (fR) tiba di album penuh keempatnya yang dibagi menjadi 2 babak. Separuh dari saga Perayaan Patah Hati, yakni Perayaan Patah Hati–Babak 1 resmi dirilis oleh band yang beranggotakan Boniex (vocal), Arief (guitar), Izha (bass) dan Chimot (drum).

Perjalanan Musik Fery Hudaya, Dari Bayang-Bayang Ayah ke Industri Lagu

Lagu-lagu di Perayaan Patah Hati–Babak 1 ini merupakan kumpulan lagu-lagu yang dirilis fR sejak 2020. Momen ini adalah kembalinya Boniex Noer ke unit emo ini setelah hengkang pada 2015. Album ini ditutup oleh single Untuk Siapa? yang dirilis beberapa waktu lalu.

Fina di Musik Video for Revenge

Photo :
  • Tangkapan layar
Icha Yang Tutup Tahun 2024 dengan Kolaborasi Impian Bersama Judika

“Album ke-4 ini seperti kembali menegaskan benang merah yang kami bangun sejak dua tahun lalu, bahwa patah hati sepatutnya dirayakan jika tak mampu disembuhkan,” kata Boniex saat ditemui baru-baru ini.

Perayaan Patah Hati–Babak 1 ini merupakan rangkuman cerita-cerita patah hati, namun tidak di ranah stereotipikal. Turunan-turunan patah hati yakni kehilangan, pengorbanan dan keikhlasan berhasil tersampaikan ke pendengar tanpa perlu metafora yang berat untuk terdengar berkelas.

"Referensi sastra dan pemilihan diksi yang selalu tepat menjadi kekuatan besar di setiap lagu di album ke-4. Siapapun yang mendengarnya akan merasa terhubung dengan kisah-kisah di liriknya," ujarnya.

"Aransemen yang megah dan terasa mahal juga tampak di identitas visual for Revenge saat ini. Pendewasaan, namun bukan pendewasaan yang klise dan banal. Mulai dari perlakuan audio sampai pendekatan visual tampak fR sudah memasuki tingkatan yang berbeda," lanjutnya.

Mereka juga punya alasan mengapa membagi album tersebut dalam 2 babak. Satu hal yang pasti, mereka ingin mengajak pendengarnya untuk merayakan patah hati.

“Kemudian album ini dibagi menjadi 2 babak. Layaknya cerita bersambung, patah hati ini akan terus berlanjut dan menjadikannya perayaan yang paling meriah,” kata Boniex.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya