Cara The Bakuucakar Wujudkan Keinginan Glenn Fredly

The Bakuucakar
Sumber :
  • IG @thebakuucakar

VIVA Showbiz – Grup musik The Bakuucakar sudah menjadi band pengiring mendiang Glenn Fredly sejak 2008. Bahkan, mendiang Glenn adalah sosok dibalik nama band tersebut. Mereka awalnya hanya mengiringi Glenn dan penyelenggara di Belanda meminta untuk mereka memasukkan nama band tersebut.

“Pada saat itu kita enggak kepikiran bikin band ini punya nama khusus. Nama Bakuucakar juga dibuat spontan aja, yang artinya sebenarnya cakar-cakaran atau saling cakar. Saat kita ada show di Belanda bersama Glenn Fredly, dia bilang band ini harus punya nama, trus Bung Kenna sering sebut kata ‘Bakuucakar’. Glenn bilang yaudah itu aja namanya”, ucap Rayendra Sunito saat ditemui di M Bloc, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

"Sebenarnya saling cakar itu maksudnya dalam bermusik atau harmoni. Di band ini kami datang dengan latar belakang musik, karakter pribadi dan generasi yang berbeda-beda. Kita coba menyatukan elemen-elemen dari masing-masing personil, sampai pada akhirnya kita bisa menemukan tujuan kita dalam bermusik, dimana salah satunya membuat karya terbaik yang kita bisa," sambung Bonar Abraham.

Glenn Fredly meninggal dunia.

Photo :
  • Instagram @glennfredly309

12 tahun di atas panggung bersama buat mereka sangat kehilangan saat Glenn berpulang. Namun dua tahun setelah Glenn tiada, Andre Dinuth (gitar), Bonar Abraham (bass), Harry Anggoman (keyboard), Kenna Lango (hammond), Nicky Manuputty (saksofon), Rayendra Sunito (drum), dan Rifka Rachman (vokal utama dan sequencer), memutuskan untuk kembali berkarya. 

Di 2021, hadir di bawah payung label Musik Bagus Indonesia dan manajemen Bumi Entertainment, The Bakuucakar sebagai sebuah band dengan merilis 2 single di tahun yang sama yakni Bakuucakar dan Love. Lalu di tahun ini, The Bakuucakar merilis sebuah lagu berjudul Merindu sekaligus pertanda perilisan album perdana mereka yang bertitle Reformula.

“Aku mikir dengan keadaan kita yang sudah berjalan selama 14 tahun, tapi kemudian kehilangan sosok utamanya, sosok terbesarnya atau sosok penciptanya. Aku merasa kita harus memikirkan kembali untuk berjalan ke depannya ini, apa aja sih yang akan kita kerjakan, apa yang pengen kita sampaikan. Jadi aku merasa harus kita formulasikan ulang aja supaya kita tahu tujuan apa yang The Bakuucakar mau capai," ungkap Rifka yang memberi judul album Reformula.

Tetap Eksis di Usia 21 Tahun, Band Samsons Rilis Lagu Baru Lagi

Untuk menciptakan lagu-lagu di album ini, ke tujuh personil The Bakuucakar menjalani workshop tertutup di salah satu villa di kawasan Puncak, Bogor. Mereka meramu album ini untuk menjadi album yang bisa dinikmati penikmat musik Indonesia.

“Kita sepakat untuk menghabiskan waktu bersama beberapa hari disana untuk tulis lagu-lagu. Pokoknya apa yang terjadi disana, terjadilah. Lagu-lagu yang ada di album ini adalah yang tercipta saat itu. Kalo kita dengar, memang tidak terpaku pada satu genre musik. Ada juga lagu-lagu yang full instrumental. Tapi benang merahnya adalah apapun genre-nya, selalu ada jati diri The Bakuucakar di setiap lagu yang ada di album ini," kata Rayendra.

Kritik Dinilai Terlalu Tajam, Lagu dari Band Methosa Dapat Banyak Penolakan
Joy Impression Three (JI3)

Mengenal JI3, Band Kakak Beradik yang Tumbuh Bersama Musik

Dengan karya-karya penuh makna ini, JI3 terus menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu band yang tidak hanya menawarkan hiburan.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024