Demi Lovato Bertransformasi dari Pop ke Rock dalam Album ‘Holy Fvck’
- Instagram @ddlovato
VIVA Showbiz – Nama Demi Lovato mulai mencuat ke permukaan setelah ia membintangi film Disney Camp Rock bersama The Jonas Brother pada tahun 2008 silam. Kala itu, Demi tampil sebagai gadis manis dengan rambut panjang. Selama berkecimpung di dunia hiburan, pemilik nama lengkap Demetria Devonne Lovato ini kerap berpenampilan feminin.
Namun Demi mengubah penampilannya tersebut. Kini ia tampil dengan rambut pendek yang memberikan kesan tomboy. Tak hanya soal potongan rambut, Demi juga beralih genre dari pop ke rock. Hal ini dibuktikan dalam album terbarunya berjudul Holy Fvck yang akan dirilis pada 19 Agustus mendatang. Album ini rencananya berisi 16 lagu.
Demi Lovato
- instagram @ddlovato
Dalam menyambut peluncuran album kedelapannya, Demi sudah melepas dua lagu yakni Skin of My Teeth pada 10 Juni dan yang terbaru dengan titel Substance pada 15 Juli. Kedua lagu ini sangat kental dengan nuansa musik rock dan cukup berbeda dari lagu-lagu Demi sebelumnya. Ditambah video klip kedua lagu ini juga memberikan atmosfer seolah-olah Demi sudah bertransformasi menjadi seorang rocker.
Demi mengaku puas dengan pembuatan album ini. Ia tak luput berterima kasih kepada para penggemar serta kolaborator yang terlibat.
“Proses pembuatan album ini adalah yang paling memuaskan, aku berterima kasih kepada penggemar dan kolaborator yang telah membantuku,” ujar Demi seperti yang dilansir VIVA dari Billboard.
Demi Lovato.
- Instagram @ddlovato
Penyanyi kelahiran 20 Agustus 1992 ini juga merasa sangat yakin dengan album ini. Album Holy Fvck ia persembahkan untuk para penggemar yang telah menemaninya sejak dulu maupun yang baru.
“Aku tak pernah seyakin ini dengan diriku dan musikku, rekaman ini membuktikannya. Untuk Lovatics (sebutan untuk penggemarnya) yang telah menemaniku sejak awal dan mereka yang baru saja datang, terima kasih. Rekaman ini untukmu,” tuturnya.
Penikmat Musik Metal-Rock Diajak agar Terus Suarakan Setiap Krisis yang Dihadapi
Para penikmat musik metal-rock diminta agar tak pernah berhenti menyuarakan setiap krisis yang mereka hadapi, khususnya isu krisis iklim.
