Dua Basis Ini, Padukan Jazz dan Batik jadi Sebuah Lagu

Rama Natan
Sumber :
  • Ist

VIVA – Bassis Indonesia, Rama Natan berkolaborasi dengan The Legendary Bassist, Nathan East dalam lagu berjudul Batik Scat. Menurut Rama, judul lagu ini diambil dari batik yang merupakan kebanggan Indonesia. Sedangkan Scat adalah bagian dari improvisasi lagu yang khusus dikalangan jazz dengan menirukan instrument dengan mulut bernada sama secara bersamaan dengan musik. 

Dimansyah Laitupa Incar Hati Penggemar di 9 Negara Lewat Single Terbarunya

Hal ini diawali dari pertemanan antara Rama dengan Nathan. Hal ini berawal dari sekitar 5 tahun lalu di sosial media. Kala itu, Rama mengenakan batik dan dikomentari oleh Nathan East.

"Saat saya posting pakai batik ternyata dia melihat senang dan suka, lalu komen 'nice batik'. Dan saya spontan bilang ‘nanti saya belikan’. Di tahun 2019 kebetulan dia ikut Java Jazz di Jakarta, saya ketemu dan berikan batiknya. Saya kaget juga saat dirinya perfrom live memakai batiknya," kata Rama saat ditemui baru-baru ini.

Mengenal JI3, Band Kakak Beradik yang Tumbuh Bersama Musik

Rama mulai berpikir untuk mengajak Nathan berkolaborasi. Niat itu disambut baik label JK Records. Leonard Nyo Kristianto selaku produser JK Records mengatakan, kolaborasi dengan musisi kelas dunia seperti Nathan East merupakan kali pertama.

Cinta Tak Berbalas, Amanda Citra Pilih Menyanyi daripada Bersedih

"Ini beban moral juga, untuk jadi masternya aja sampai 3 bulan. Karena beban Projeck dengan artis besar, kita juga nggak mau kelihatan kurang bagus, jadi segala sesuatunya juga standarnya internasional. Jadi dipercaya dengan artis besar kita tidak bisa asal bunyi atau asal jadi aja," kata pria yang akrab disapa Nyo tersebut.

Proses hingga terbentuknya single Batik Scat terbilang memakan waktu cukup lama. Mengingat di 2021 pandemi COVID-19 masih tinggi hingga recording dilakukan jarak jauh. Beberapa musisipun ikut terlibat dalam penggarapan lagunya, diantaranya Anjuan Julio S (Guitar, co writer), Archieta Aditya (Drums), AXL Giovano (Keys), Leonard  Nyo Kristianto (Mixing dan Mastering) dan Debbie Johnson (Nathan East’s Assistant). 

"Jadi challenge-nya cukup lumayan harus menyesuaikan. Bahkan drum-nya harus retake karena yang pertama mungkin kurang tepat standarnya. Kalau bisa ketemu mungkin bisa lebih simple prosesnya," kata Rama.

Sebagai produser, Nyo melihat perkembangan musik dan musisi Indonesia semakin maju. Ia pun percaya setiap lagu harus diberi kesempatan, tidak melulu harus sukses atau viral saat baru diluncurkan.

"Ya gak (harus viral) juga. Tapi gak menutup kemungkinan bisa viral di tiktok atau sosmed, kitakan nggak tahu. Karena nggak ada parameter  kaau bikin begini bisa viral, itu gak ada. Seperti Rama bilang tadi ngalir aja, ya sama saya juga ngalir aja," kata Nyo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya