Ei dan Mario Ginanjar Lagukan Kekasih yang Terpisah Jarak

Ei dan Mario Ginanjar
Sumber :
  • ist

VIVA – Menjalani hubungan yang terpisah jarak masih banyak dialami sampai saat ini. Jarak bukan jadi suatu penghalang untuk sejoli untuk tetap jadi satu. Hal itu yang dipotret penyanyi Eileen Pandjaitan atau yang akrab disapa Ei.

Liriknya Bikin Terharu, Tresna Band Rilis Jangan Paksa Aku, Tentang...

Ia mencipta lagu berjudul May, Halfway.  Lagu itu bercerita tentang dua orang yang sempat saling suka tapi kemudian berpisah. Ketika berjarak keduanya justru menyadari bahwa rasa itu lebih dari sekedar suka, lalu mereka pun saling mencari dan berusaha untuk bertemu kembali.

Lagu ini diciptakan berdasarkan pengalaman Ei. Ia merasa lebih menjiwai lagu yang situasinya memang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Hati Ikang Fawzi untuk Marissa Haque Hadir dalam Lagu Rindu Tiada Bertepi Bersama D'paken

Ei

Photo :
  • ist

"Sedikit banyak aku ngalamin apa yang aku tulis di lagu May Halfway, I'm connected with the story and the experience then I tried to translate it into a song. Pengalaman, rasa, nada, semua biasanya dateng pas aku lagi sama piano aku," ucap Ei saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Terpopuler: Fakta Manerik Lagu Apt, Unggahan Sakit Hati Putri Anne

Ei tidak sendiri membawakan lagu ini. Ia menggandeng Mario Ginanjar. Ei bersyukur Mario tanpa ragu menerima tawaran tersebut. Ei banyak belajar dari sosok Mario Ginanjar.

"Senang bisa berkolaborasi dengan Mario Ginanjar. Apalagi sosok Mario termasuk senior aku yang paham sekali akan musik," ucap Ei.

Ei

Photo :
  • ist

Sementara itu, Mario Ginanjar mengaku takjub dengan totalitas Ei. Ia melihat banyak potensi yang bisa digali lebih dalam dari wanita yang masih belia tersebut.

"Pertama gue denger lagu ini, gue langsung jatuh cinta. And the fact that this song is written by an 18 years old is just amazing. Ei itu masih muda banget tapi dia dalem," ujarnya.

Dalam pengerjaan lagu ini, Ei juga melibatkan bassis Dewa 19, Yuke Sampurna. Sama seperti Mario, Yuke Sampurna melihat sebuah talenta dalam industri musik yang perlu dapat kesempatan lebih banyak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya