Setelah Salah Lirik, Kini Iis Dahlia Walk Out
- Ist
VIVA – Pedangdut Iis Dahlia bertindak sebagai salah satu juri dalam Voice of Ramadan. Ia sempat unjuk kebolehan dengan menyanyikan Ramadhan Tiba yang dipopulerkan oleh Opick. Namun Iis jadi bahan bully netizen karena salah lirik.
Iis sudah menjelaskan mengenai kronologi di belakang panggung. Ia juga membayar tunai dengan menyanyikan ulang lagu tersebut, Kini, salah satu kejadian terkait Iis Dahlia jadi sorotan.
Pada Kamis, 29 April 2021, Iis Dahlia tiba–tiba bediri dari kursi Juri Voice of Ramadan. Apa yang sebenarnya terjadi? Baca artikel ini selanjutnya.
Iis Dahlia empat berselisih pendapat dengan Pasha yang juga menjadi salah satu juri Voice of Ramadan GTV. Mereka kala itu memperdebatkan siapa peserta yang akan lolos ke babak 16 besar.
"Udah lah, dari awal gue dilihatnya sebagai orang egois banget gitu, mau menang sendiri. Pokoknya sekarang saya udah setuju aja sama keputusan Sulis, Pasha dan Ustaz, apapun itu, udah saya setuju," kata Iis Dahlia lalu berdiri dan meninggalkan panggung.
Vidoe tersebut kembali viral dan diunggah ulang oleh beberapa akun gosip. Namun menurut penyelenggara, hal itu terjadi karena juri ingin yang terbaik.
"Konflik yang terjadi diantara kedua juri Voice of Ramadan ini sebenarnya membuat kita bisa melihat komitmen kuat akan standar terbaik untuk pemilihan kontestan dari Pasha, Iis Dahlia, Sulis dan Ustad Erick Yusuf," tulis penyelenggara melalui keterangan media.
Selain kita menantikan kehadiran Iis Dahlia kembali menjadi juri, Voice of Ramadan hari ini juga akan diwarnai kejutan dimana Sulis yang merupakan penyanyi religi dan juga salah satu juri akan bernyanyi bersama dengan pemenang Voice of Ramadan 2019 yaitu Fajar Maulidi.
Fajar Maulidi berasal dari Aceh, saat dirinya menjadi finalis Voice of Ramadan tahun lalu. Fajar sempat viral di media social karena berkolaborasi dengan Nissa Sabyan menyanyikan lagu sholawat Asyghil.
Disinggung Pasha Ungu Soal Tak Dapat Bansos, Zaidul Akbar Ungkap Cara Sembuhkan Celebral Palsy
Pasha Ungu baru-baru ini mengadukan masalah anak penderita celebral palsy yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah saat menghadiri rapat kerja Komisi VIII.
