Ifan Seventeen Sempat Trauma dengan Lagu Ini
- Instagram @ifanseventeen
VIVA – Ada cerita panjang mengenai lagu Kemarin yang dibawakan Seventeen. Lagu tersebut pernah kembali viral setelah tragedi tsunami Tanjung Lesung menghantam band Seventeen dan hanya menyisakan sang vokalis, Ifan yang berhasil selamat.
Kehilang tiga teman satu band-nya. Bani, Andi dan Herman, membuat Ifan justru benci mendengar lagu-lagu Seventeen, apa lagi lagu Kemarin. Lagu Kemarin adalah lagu yang direkam pada 2015 lalu, bercerita tentang perpisahan.
Ada juga kisah lain saat lagu tersebut diciptakan, baca artikel ini selanjutnya.
Ifan mengaku sakit bahkan hanya mendengar lagu tersebut, Maka manajemen sempat menyerahkan nasib Seventeen kepada Ifan, Jika Ifan masih ingin lanjut bermusik, akan didukung, namun manajemen juga memikirkan kondisi emosi Ifan yang masih trauma akibat kejadian tsunami.
"Ini sering banget terjadi, kayak ada yang nyanyi lagu Kemarin, atau ada orang yang pengin gue nyanyi lagu Kemarin, gue enggak tahu ya mungkin niatnya seneng lagunya, tapi secara otomatis ini cukup nyakitin gue," kata Ifan Seventeen, dalam film Kemarin.
Selain itu, Ifan sempat protes kepada teman satu band sekaligus pembuat lagu ini. Pada lirik, kini sendiri di sini, mencarimu, tak tahu di mana, Semoga tenang kau di sana selamanya, Ifan merasa lagu tersebut seperti tentang orang yang pergi untuk selamanya.
"Di awal-awal itu saya request sama Herman, ‘ini loh kayak orang mati, lagu orang mati ini’. Terus Herman dengan tertawa hanya bilang, ‘emang lagu orang mati’," kata Ifan Seventeen.
Hal itu juga disadari sang produser musik, Tama Wicitra. Ia sempat meminta Herman untuk mengganti liriknya namun tidak dikabulkan. Hal ini terangkum dalam film Kemarin yang kini kembali tayang di bioskop online selama 3 hari, mulai 19 hingga 21 Maret.
"Aku ngomong ini liriknya enggak bisa diganti ya, Man? Maksudnya ini kayak cerita tentang orang meninggal. Coba Mas Herman diutak-atik sedikit bisa enggak, kata dia 'enggak usah, begitu aja'. Yaudah enggak apa-apa ya," kata Tama.