Maruli Tampubolon Wujudkan Salah Satu Mimpinya
- dok.ist
VIVA – Penyanyi, aktor dan pengacara Maruli Tampubolon mewujudkan salah satu mimpinya. Wajahnya tepampang di Time Square, Amerika Serikat. Hal itu berkat salah satu lagunya yang baru dirilis, Never Stand Alone.
Maruli menuliskan kebahagiaan itu di akun Instagramnya, @marulitampubolon777. Ia merasa diberkahi bisa mendapat kesempatan seperti itu.
Seperti diketahui, beberapa penyanyi Indonesia pernah terpampang di Amerika Serikat berkat karya-karyanya. Selain Maruli, beberapa waktu lalu Weird Genius juga terpampang di Times Square. Bagaimana Maruli menuliskan kebahagiaan tersebut? Baca artikel ini selengkapnya.
"Mimpi apa anak Gandul bisa mejeng di time square kaya gini. Semua karena kebaikan TUHAN," tulis Maruli di akun Instagramnya.
Never Stand Alone diprakarsai oleh Dennis Nussy untuk instrumen lainnya memang diisi oleh sahabat-sahabat Maruli, yakni Andre Dinuth pada gitar, Rayendra Sunito pada drum dan Bonar Abraham pada bass sekaligus yang melakukan post production, mixing dan mastering lagu tersebut.
"Ketika Manusia menghadapi cobaan, di situlah kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan karena dengan keimanan kitalah, kita dapat menghadapi masalah itu Bersama Tuhan yang berdiri bersama kita. Jadi, kekuatan yang sebenarnya bukanlah pada kita melainkan keimanan yang hanya tertuju kepada Tuhan," kata Maruli meceritakan lagu tersebut.
Lagu ini di ditulis dan diprakarsai oleh Producer Gospel Artha Meris Simbolon yang pernah mendatangkan sederet artis International. Lewat lagu tersebut, Maruli berharap bisa menebarkan energi positif menjelang natal dan saat pandemi seperti ini.
"Lagu ini kita rilis, untuk memberi energi kasih, energi cinta ditengah pandemi COVID-19 dan berbagai macam permasalahan kehidupan yang sifatnya multidimensional dan sistemik yang kita semua lagi rasakan di tahun 2020 ini dan lain sebagainya," katanya.
Dongker Diperiksa di DCDC Pengadilan Musik atas Album Terbaru
Dalam persidangan tersebut, Dongker dihadapkan dengan dua Jaksa Penuntut, Pidi Baiq dan Budi Dalton, yang membahas rekam jejak bermusik mereka.
