Prambanan Jazz 2020 Tetap Digelar untuk Pulihkan Ekonomi dan Psikologi
- VIVA / Ichsan Suhendra
VIVA – Acara musik Prambanan Jazz 2020 sedianya digelar pada 3, 4 dan 5 Juli 2020. Wabah virus corona buat acara itu dijadwalkan ulang. Promotor menetapkan, 30, 31 Oktober dan 1 November sebagai gantinya. Menurut Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia sekaligus Founder Prambanan Jazz Festival, acara tersebut tetap digelar untuk memulihkan berbagai macam hal.
"Prambanan Jazz itu memang ngangenin ya. Ini satu hal yang enggak bisa dihindari, memang memorable banget, sesuatu yang sudah ditunggu," kata Anas saat jumpa pers secara virtual, Kamis, 14 Mei 2020.
"Kenapa tetap agendakan tetep tahun ini, event adalah salah satu cara paling efektif dan efisien, untuk recovery baik sisi psikologis atau ekonomi. Cara paling efektif untuk kembalikan, gairah, semangat, passion dan trauma secara social distancing adalah lewat event," ujarnya.
Dari segi acara, tidak ada banyak perubahan baik harga tiket maupun pengisi artisnya. Rencananya, Prambanan Jazz tahun ini akan diisi oleh Fourtwnty, Hindia, Pamungkas, Andmesh, Nadine Amizah, Reality Club, Once Mekel, Joey Alexander, Kunto Aji, Eva Celia, Isyana Sarasvati, Joko in Berlin, Egha De Latoya, Reza Artamevia, Sinten Remen (Tribute To Djaduk F), Ardhito Pramono, Janapati (Dewa Budjana dan Tohpati), dan Yura Yunita.
Bahkan, nama artis tersebut kemungkinan besar akan bertambah. Anas menjanjikan, setiap harinya pagelaran Prambanan Jazz 2020 akan ikut dimeriahkan oleh artis luar negeri.
"Di festival show banyak artis internasional baik di day 1, 2 atau 3. Kita akan manjakan penonton, insha Allah, 3 hari akan ada international artis," ujar Anas.
Baca juga: Tampil di Prambanan Jazz, Ari Lasso Kenang Dewa 19?
Nantinya, pagelaran Prambanan Jazz 2020 akan dilakukan dengan protokol COVID-19. Saat ini, protokol tersebut masih dalam tahap pengembangan oleh instansi terkait. Pihak Prambanan Jazz 2020 akan mengikuti dan tetap menjaga keamanan, kesehatan maupun kenyamanan untuk penontonnya.
"Protokol tersebut mashi dalam tahap, sifatnya masih diskusi, bisa dengan rapid test atau surat bebas COVID. Artinya kita akan tegas dan ketat karena ini berhubungan dengan ribuan orang," ujar Anas.