Lama Menghilang, Badai Eks Kerispatih Eksis Lagi

Badai eks Kerispatih (kiri)
Sumber :
  • VIVA/ Aiz Budhi

VIVA – Lama tidak terdengar kabarnya, musisi dan juga pencipta lagu Badai eks Kerispatih tiba-tiba saja digandeng seorang dokter kecantikan untuk bekerjasama dalam proyek lagu terbaru. Dokter tersebut bernama Ekles.

8 Langkah Antisipasi Bencana Badai yang Harus Anda Lakukan

Badai menulis dan menciptakan sebuah lagu balad melankolis berjudul Mengapa Harus Bertemu. Lagu tersebut kemudian dinyanyikan oleh dr. Eksel.

Badai menceritakan tentang pengalaman pertamanya bekerjasama untuk merilis lagu bukan dengan seorang musisi atau artis. Badai tentu merasakan hal yang berbeda saat harus bekerjasama dengan dokter yang sangat mengidolakannya tersebut.

Badai Tropis Yagi Menerjang Filipina, 11 Orang Tewas

“Sebenarnya ini kolaborasi saya dengan praktisi medis, biasanya saya sama penyanyi atau pemain sinetron atau apa tapi ini kebetulan dokter. Beliau sangat menyukai karya-karya saya, jadi pak dokter menghubungi saya dan meminta lagu kepada saya,” ucap Badai di Plaza Indonesia, Selasa, 19 November 2019.

Badai juga menjelaskan bahwa Ekles ternyata tidak susah untuk diarahkan pada saat bernyanyi dan rekaman. Menurutnya, Ekles sudah terbiasa bernyanyi.

Badai dan Hujan Lebat di Swiss Sebabkan Longsor, 7 Orang Tewas

“Pak dokter ini sudah tebiasa nyanyi. Saya tidak terlalu susah untuk mengajarkan dia. Dia cepat menangkap,” ucap Badai.

Bisa bekerjasama dengan musisi yang sangat diidolakan tentu saja dirasa seperti sebuah anugerah untuk Ekles. Ia menambahkan bahwa kerjasama ini seakan seperti mimpi yang menjadi kenyataan.

“Wah ini mimpi jadi kenyataan. Saya itu nge-fans banget sama Mas Badai dan bandnya dulu,” tutur Ekles.

Lagu yang berjudul Mengapa Harus Bertemu sendiri bercerita tentang cinta yang pada ujungnya meninggalkan luka dan penyesalan. Lagu tersebut sudah bisa didengarkan di banyak digital music platform.

Ilustrasi musim dingin atau salju.

Badai Hantam 6 Wilayah Ini, 60 Juta Orang Terancam

Badai hantam 6 wilayah ini, 60 juta orang terancam. Keenam wilayah tersebut adalah sebagai berikut.

img_title
VIVA.co.id
6 Januari 2025