Promotor Konser EXO di Jakarta Bantah Kecurigaan Fans soal Orang Dalam
- Instagram/weareone.exo
VIVA – Para penggemar EXO di Indonesia meramaikan jagat Twitter dengan dugaan ada kecurangan dalam penjualan tiket konser EXplOration di Jakarta yang rencananya akan digelar pada 23 November 2019. Para fans banyak mengeluh karena ramai beredar dugaan penjualan tiket di luar partner resmi Dyandra Global sebagai promotor, blibli.com dan tiket.com.
Berbagai tangkapan layar chat WhatsApp dan LINE para K-Popers beredar. Isinya, percakapan tentang dugaan adanya oknum penjaja tiket lewat 'orang dalam'. Penyedia jasa titip beli tiket konser ini menyediakan ribuan tiket, bahkan sebelum penjualan resminya dibuka.
"Slot Cindy (nama penyedia jasa titip) 2.000 (tiket). Dia bisa dapat 1.800. Kenal direkturnya langsung. Gue awalnya telfon sama temen gue ini kan. Salah satu panitia Dyandra. Eh tiba-tiba dia bilang, Cindy ambil 1.800 di E sama O (seating plan)," begitu bunyi salah satu percakapan yang beredar.
Menanggapi keriuhan warganet, Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo, subholding DGE, promotor EXO, Hendra Noor Saleh, angkat bicara. Hendra turun langsung menjawab para warganet, karena merasa distorsi informasinya sudah terlalu melenceng. Lewat akun Twitter-nya, Hendra membantah segala tudingan ada orang dalam Dyandra yang menyediakan tiket di luar blibli.com dan tiket.com sebagai rekan resmi.
"Saya hanya mau share faktanya, jual tiket EXO hanya lewat blibli dan tiket.com Karena memang demikian kerjasama bisnisnya. Fakta ke-2, hanya dalam tempo sekian menit, seluruh tiket di ticketing partner, sudah masuk basket belanja. Dan esok harinya jam 9:30, dinyatakan sold out. Sekali lagi, tidak ada campur tangan Dyandra lagi," kata Hendra seperti dilihat VIVA pada Selasa, 8 Oktober 2019.
Dia menambahkan, jika ada penjualan di secondary market, dengan harga sekian atau puluhan kali lipat, itu adalah sebuah mekanisme pasar yang tidak bisa dikontrol promotor manapun di dunia.
“Itu bluffing reseller atau jastip kalo bisa jual sebelum ticketing time. Kalo ada bukti yang Anda pegang, mari serahkan ke saya atau ke kantor Dyandra. Saya akan ambil tindakan super-keras. Anyway, bisnis jastip, reseller, calo, tidak bisa dihentikan oleh siapapun,” kata Hendra menjawab salah satu netizen.
"100% hoax jika ada isu yg menyatakan, pihak promotor/vendor tiket ngasih jatah tiket ke akun2 gede yg bikin jastip dan mereka diprioritaskan. Sekali lagi, kami hanya berhubungan @bliblidotcom dan
@TiketCom. Tidak ada diskriminasi, semua free market. Siapa cepat dia dpt," tambah Hendra.
Dia juga menyinggung soal Cindy yang konon menyediakan ribuan tiket berkat kenal dengan petinggi di Dyandra. Hendra juga tegas menebut bahwa timnya akan mengusut pihak yang membawa nama-nama Dyandra dan direkturnya dalam kasus ini.
"Once again, Cyndynoona punya 1.800-2.000 tiket bisa gue pastikan hoax. Sini pertemukan sama saya orangnya. Alamat dyandra, jelaskan. Googling kalo belum tahu. Karena @bliblidotcom dan tiket.com hanya bisa 4 tiket," seru Hendra.