Lirik Gugur Bunga yang Iringi Kepiluan Pemakaman BJ Habibie
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Jenazah almarhum BJ Habibie telah dimakamkan Kamis siang, 12 September 2019 di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Proses pemakaman berlangsung khidmat dan tak sedikit air mata pelayat yang bercucuran dari berbagai kalangan.
Selama proses pemakaman, instrumen lagu Gugur Bunga selalu terdengar. Suasana semakin sedih, haru, dan makin bikin berurai air mata bagi siapa saja yang melihat dan mendengarkan.
Seperti diketahui, lagu Gugur Bunga merupakan lagu perjuangan Indonesia. Lagu tersebut ditulis oleh Ismail Marzuki pada tahun 1945. Sesuai dengan judulnya, lagu ini mengisahkan kematian prajurit dan perasaan si penyanyi ketika melantunkan lirik demi lirik.
Lagu ini bertujuan agar masyarakat menghormati dan menghargai tentara Indonesia yang gugur (tewas) saat Revolusi Nasional Indonesia.
Itulah mengapa, setiap ada proses pemakaman tokoh penting dan berpengaruh di Indonesia, lagu ini tak luput diperdengerkan. Begitu juga saat pemakaman BJ Habibie, instrumennya merasuk ke dalam jiwa raga, membuat air mata pun berderai.
Untuk lebih mengenang, berikut lirik lagu Gugur Bunga karya Ismail Marzuki.
Betapa hatiku takkan pilu
Telah gugur pahlawanku
Betapa hatiku takkan sedih
Hamba ditinggal sendiri
Siapakah kini pelipur lara
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti
Gugur bungaku di taman hati
Di haribaan pertiwi
Harum semerbak menambahkan sari
Tanah air jaya sakti.
Dari liriknya saja sudah terdapat makna mendalam agar terus mengenang jasa para pahlawan Indonesia, berikut juga pemimpin negara yang telah banyak berkorban untuk negara.
Kini BJ Habibie sudah beristirahat dengan tenang, kerinduannya dengan almarhumah istri tercinta, Ainun pun terwujud. Mereka akan kembali bersatu di keabadian.
Kisah cinta keduanya memang sering jadi sorotan, hingga MD Pictures memfilmkannya dengan judul Habibie & Ainun. Reza Rahadian berperan sebagai Habibie, sementara Bunga Citra Lestari sebagai Ainun. Filmnya dirilis pada 20 Desember 2012 silam dan berhasil bikin 4,5 juta penonton berlinang air mata. Selamat jalan Pak Habibie.