Karya Band Punk Indonesia, Lebih Maju Dibanding Eropa

Angga owner D-Throne.
Sumber :
  • Viva.co.id/Aiz Budi

VIVA – Selama ini, Bandung memang dikenal sebagai daerah yang melahirkan banyak musisi ternama Tanah Air. Selain itu, Bandung juga dikenal banyak memiliki dan melahirkan grup musik beraliran metal atau punk.

Bicara Cinta di Album Kedua, GVTB: Kita Bukan Band Mellow

Meski banyak memiliki band beraliran punk, namun tidak sedikit dari band tersebut kesulitan saat akan rekaman dan juga merilis karya. Untuk saat ini, kesulitan yang dirasa para band punk mulai hilang ketika hadirnya D-Throne Record & Merchandise.

Angga, selaku owner dari D-Throne mengatakan bahwa D-Throne adalah wadah bagi para musisi punk yang tidak tahu akan merilis karya mereka.

Cerita Engage In Vengeance Setelah Guncang Panggung Hammersonic Festival 2024

“Mayoritas ini band yang baru dan itu wadah mereka mau rilis di mana sih. Karena tujuan D-Thorne ini tujuannya bukan hanya jualan tetapi juga memberi wadah dan memberi peluang buat mereka recording,” kata Angga di kawasan Antapani, Bandung, Jumat malam, 5 Juli 2019.

Angga juga menjelaskan bahwa D-Throne dibentuk sebagai penyelamat para musisi punk yang selama ini dikenal sebagai  musisi jalanan. Karena memiliki karya dan dinaungi label rekaman, keberadaan para musisi punk pun tidak dianggap sebelah mata lagi. Kreteria atau syarat rekaman di D-Throne pun tidaklah sulit.

Brutal! 2 Anak Punk Bunuh Anggota Komunitas Vespa di Tangerang

“Alasan gue bikin usaha-usaha ini karena kan banyak yang anggap anak-anak punk itu sebelah mata, jadi gue bikin ini karena bisa buktikan kita bukan punk pinggir jalan,” kata Angga.

Karena musisi punk di Indonesia khusunya di Bandung sudah banyak menghasilkan karya dalam bentuk lagu dan direkam, maka lambat laun band-band punk di Indonesia telah diakui tidak hanya sebagai musisi jalanan saja.

Karena hal tersebut, dunia musik punk di Indonesia maju satu langkah di bandingkan di Eropa. Hal itu dikarenakan musisi punk di Indonesia tidak hanya musisi jalanan yang terkenal sangar tetapi juga memiliki karya nyata yang dapat dibanggakan.

“Akhirnya ternyata diterima juga oleh dunia dalam diskusi punk dunia bahwa Indonesia itu negara yang selangkah lebih maju dari Eropa dalam musik punk karena di Indonesia itu 50 persen anak punknya main band, 50 persen lagi street punk. Kalau di Eropa 90 persen mereka street punk yang main band 10 persen sisanya gelandangan,” kata Angga.

Sementara itu, Angga juga merasa sangat bangga karena akan terlibat sebagai salah satu pengisi area marketplace dengan membawa produk maupun atribut D-Throne dalam gelaran Magnumotion Slank - Mantap Melangkah Tour 2019, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu 6 Juli 2019.

Ilustrasi mayat/jenazah.

Detik-detik Anak Punk Kejang Lalu Tewas di Terminal Grogol Usai Tenggak Obat

Seorang anak punk tewas kejang-kejang lalu tewas di Terminal Grogol Lama, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

img_title
VIVA.co.id
19 Agustus 2024