Kolaborasi Musisi Underground Indonesia dan Jepang di Everloud Fest

Aksi panggung grup Seringai dalam Everloud Festival 3 di Tokyo Jepang
Sumber :
  • Rigel Haryanto

VIVA – Perhelatan musik cadas bertajuk Everloud Festival kembali digelar. Kali ini Everloud diselenggarakan di Negeri Matahari Terbit, pada Sabtu, 20 April 2019, di Shinjuku, Tokyo.

Spesial Banget! Seringai Bakal Gelar Konser Tunggal dengan Libatkan Fans

Kerja sama apik antara musisi underground Indonesia dengan Jepang mendaulat Seringai sebagai puncak pertunjukkan pamungkas bersama tiga band asal Indonesia, yaitu Revenge The Fate, Taring, dan Insanity. Empat band asal Indonesia ini berbagi panggung dengan band-band asal Jepang, seperti Kandarivas, Systematic Death, Fuck on the Beach, dan lainnya. Hingar bingar aliran musik macam Grind Core, Progressive thrash metal, Deathcore, dan lainnya memecah dinding Wild Side, sebuah klub bar di daerah Shinjuku, Tokyo.

Wendi Putranto manajer grup rock Seringai kepada VIVA menuturkan, Everloud Festival untuk kali ketiga ini adalah hasil kerja sama musisi asal Indonesia dan Jepang.

Basis Seringai, Sammy Bramantyo Siap Bagikan Tips Suksesnya

"Festival ini digagas oleh Stevie Item gitaris Death Squad dan Tomoki Nakagawa dari band Kandarivas. Ini semacam titian muhibah pertukaran budaya Indonesia dengan Jepang," ujar Wendi Putranto.

Everloud Festival ini, lanjut Wendi Putranto, juga pernah diselenggarakan di Indonesia. Dalam waktu dekat, tambahnya, akan kembali digelar di Indonesia dengan band-band asal Jepang yang akan turut serta. Untuk Seringai, ini adalah penampilan pertamanya di Jepang. Sebelumnya, mereka pernah tampil di Singapura dan Malaysia.

Soal Banjir, Vokalis Band Seringai Sebut Anies Baswedan Pakai Drugs

Band Hardcore asal Bandung Taring mengaku senang bisa tampil di Jepang. Gebeg (drum) mengatakan Taring melakukan berbagai persiapan untuk bisa tampil di hadapan penonton Jepang.

"Disiplin latihan ya. Lalu adaptasi cuaca di negeri orang. Ini pertama kami tampil di Jepang", ujar Gebeg.

Sementara Angga (gitar) mengapresiasi sambutan positif dari penonton Jepang. "Penonton Jepang apresiatif. Padahal lirik lagu-lagu Taring Bahasa Indonesia, tapi mereka tetap menikmati," kata Angga.

Sementara itu, Ricky Kansil vokalis grup Insanity beraliran Old Grindcore Thrash Death ini merasa bangga bisa tampil di Jepang. 

"Ngeri ya apresiasi penonton Jepang. Senang sekali bisa tampil di hadapan mereka," ujar pria yang bermukim di Belanda sejak 1996.

Insanity adalah band asal Bandung yang baru merilis album perdana Broken World dan baru menggelar tur keliling Eropa bersama grup Burger Kill. Everloud Festival 3 yang digagas oleh Stevie Item gitaris Death Squad dan Tomoki Kanagawa vokalis band  Kandarivas ini menggelar pertunjukannya di klub WildSide Shinjuku dan di klub El Puente Yokohama. (row)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya