Musik Klasik Mulai 'Membius' Warga Indonesia
- VIVA/Aiz Budhi
VIVA – Orkes Jakarta City Philharmonic (JCP) sudah empat kali mengadakan konser tahunan. JCP pertama kali dibentuk dan menggelar konser pada 2016.
JCP pertama kali digagas oleh Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta dan Badan Ekonomi Kreatif, bertujuan untuk melengkapi Jakarta sebagai kota metropolitan. Layaknya kota-kota besar di seluruh dunia, kehadiran sebuah acara yang menampilkan orkestra profesional adalah sebuah kebutuhan kultural modern.
Suami dari musisi Melly Goeslaw, Anto Hoed yang juga berperan sebagai komisaris JCP dan ketua Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta mengatakan bahwa JCP merupakan pertunjukan musik klasik yang bisa dijadikan objek wisata.
“Ini adalah musim yang keempat, yang kemudian dianggarkan oleh pemerintah DKI. Ini kabar gembira buat kami. Ini juga sebagai acara untuk agenda wisata di Jakarta, sehingga orang-orang di luar negeri bisa dapat informasi,” ujarnya di kawasan TIM, Jakarta Pusat, Rabu 3 April 2019.
Konser JCP edisi 19: Brahmsiade diadakan pada Rabu 3 April 2019 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Meski baru dimulai pada pukul 19.30 WIB, antrean penonton sudah mengular sejak sore hari.
Anto Hoed pun tidak menyangka dengan hal itu, dan mengungkapkan kebahagiaannya, karena saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai menyukai musik klasik.
“Luar biasa sekali, penontonnya membeludak. Pendaftaran melalui internet cukup banyak. Animo masyarakat untuk menonton musik klasik tentu meningkat ya,” tuturnya.
“Dulu, kalau nonton (musik klasik) harus bayar tinggi. Musik klasik ini harus menjadi lifestyle ya. Jadi, menikmati musik klasik tidak hanya menonton, tapi juga harus jadi gaya hidup,” dia menambahkan.