Pop Musikal Bunga untuk Mira Digelar 22 Desember
- istimewa
VIVA – Sebagai nahkoda dari sebuah pementasan kolosal yang melibatkan 1.586 pekerja seni, tentu memerlukan tenaga ekstra. Tapi melakukan peran sebagai penulis dan sutradara yang melibatkan 43 pekerja seni juga tak kalah menantang, dengan energi yang diperlukan tentunya berlipat lagi.
Mia Johannes yang biasa dikenal di kalangan pekerja seni sebagai Mhyajo, selepas kesuksesan atas pagelaran kultural bertajuk Colors of Indonesia di Garuda Wisnu Kencana, Bali tak lantas menghentikan geliat kreatifitasnya.
Adalah Bunga untuk Mira yang merupakan karya kedua Mhyajo di 2018, pagelaran berjenis pop musikal ini ditulis lepas Mhyajo setelah kembali dari New York, USA - pertengahan 2017 lalu.
Mhya menyiapkan musikal yang diharapkannya tidak seperti pertunjukkan musikal yang dikenal publik selama ini. Musikal ini terinspirasi oleh cerita legenda Nusantara, Bawang Merah dan Bawang Putih.
Dalam Bunga untuk Mira, Mhyajo selain sebagai ide cerita, sutradara, penulis naskah, ia juga turun tangan langsung sebagai direktur artistik. Di mana ada dukungan Risdo Sinaga, sebagai direktur teknis. Ada pula, penata cahaya berpengalaman internasional, Iwan Hutapea, bekerja sama dengan penata visual, Alexander Triyono.
Pertunjukan Bunga untuk Mira akan disajikan kepada publik pada 22 dan 23 Desember 2018 mendatang, mengambil tempat di Teater Jakarta Taman Ismail Jakarta.