Mereka Bangkit dari Konflik

Padi Reborn
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ichsan Suhendra

VIVA – Suasana tegang terlihat saat para personel Band Padi berkumpul. Tampak sang vokalis, Fadly memasang wajah marah, Begitu juga dengan Piyu, sang gitaris yang juga dikenal sebagai leader dari band asal Surabaya tersebut. Piyu tampak tidak suka. Sementara Yoyo, drumer band tersebut terlihat mengamati kedua rekannya. Fadly pun angkat bicara.

"Credit title namanya Piyu saja yang ditulis," kata Fadly emosi. Piyu membalas vokalisnya tersebut. "Kamu kenapa sih komplainnya baru sekarang," ujarnya. Fadly kembali menjawab pertanyaan Piyu. "Dari dulu aku sudah komplain," katanya sambil meninggalkan ruangan. Pergerakan Fadly diikuti Yoyo dan rekannya yang lain.

Di sisi lain juga diperlihatkan saat kelima personel Padi sedang berdiskusi di sebuah ruangan. Mendadak Fadly mengajukan protes. Ia merasa Piyu terlalu banyak mengatur dan dominan di band tersebut. 

"Kita bangun Padi dari awal sama-sama bukan cuma kamu yang bangun," katanya menunjuk ke arah Piyu.

Melihat tuduhan dari Fadly, Piyu tak terima. Ia marah dan nyaris mengangkat meja. Ia pun menantang membubarkan band yang mempopulerkan namanya di jagat musik Tanah Air. "Yo wes bubar. Bubarin kabeh," ujarnya.

Itulah sepenggal adegan yang digambarkan dalam teaser FTV berjudul Menanti Jawaban, yang dibintangi para personel Padi. Meski dibuat FTV, personel Padi mengungkapkan bahwa itulah yang sebenarnya terjadi dalam tubuh band yang populer lewat lagu Sobat ini.

Diakui Piyu, bandnya tersebut juga tak beda dengan yang lainnya. Bandnya tak lepas dari konflik antar personel. Beragam hal menjadi pemicu terjadinya keributan atau pertengkaran di antara mereka.  

"Masa sebelum vakum itu kan banyak sekali konflik," kata Piyu saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta.

Ia menambahkan bahwa mungkin selama ini orang-orang melihat Padi hanya dari karya mereka, dan tampak akur-akur saja. Padahal, yang sebenarnya tidak seperti itu. Mereka memiliki sejumlah konflik.

Bahkan, gitaris Padi ini menggambarkan bahwa suasana di bandnya tersebut seperti roller coaster. Konflik yang terjadi itulah yang akhirnya memutuskan band tersebut untuk vakum. Personel Padi jalan dengan kegiatan masing-masing.

"Kalau orang enggak pernah lihat band yang rock n roll ya kita band yang rock n roll itu dengan segala macam life. Like a roller coaster dan itu terjadi sampai akhirnya kita memutuskan untuk vakum," katanya menjelaskan.

Dalam kesempatan itu, Piyu mengungkapkan bahwa sosoknya memang mudah marah. Namun, bukan hanya dirinya tetapi juga personel lainnya. 

Bahkan saking panasnya konflik yang terjadi pada band yang dibentuk 8 April 1997 ini, Piyu berencana memecat Ari Tri Sosisanto, sang gitaris. Meski demikian, memang diakui Ari, kondisi bandnya saat itu sedang memanas tingkat tinggi. 

"Pas itu memang kondisinya real seperti itu, lagi carut marut. Banyak konflik dan banyak ego juga di situ," ujarnya. 

Ian Kasela Bocorkan Rekaman Cerita dan Wajah Diduga Pelaku Ancaman Pembunuhan Band Radja

Kasus dua personelnya yang terjerat narkoba, Yoyo dan Ari membuat konflik di band tersebut semakin sulit dibendung.

"Pas saya takut bakal dipecat, mengenai hal pribadi juga. Di mana waktu itu Yoyo disekolahkan (tertangkap narkoba) saya juga, hehehee," ujar Ari yang terkenal pendiam ini. 

7 Artis Pernah Dapat Ancaman Pembunuhan, Terbaru Band Radja

Memang banyak yang menyayangkan saat band Padi memutuskan vakum dari dunia musik. Maklum, band Padi masuk dalam daftar band yang memiliki rekor penjualan yang fantastis. Lewat album Sesuatu Yang Tertunda ini, Padi meraih lebih dari 2 juta keping. Lagu-lagu mereka juga selalu menjadi hits, seperti Maha Dewi, Semua Tak Sama, Menanti Jawaban dan lainnya. Album ini juga termasuk dalam 150 Album Indonesia Terbaik versi majalah Rolling Stone Indonesia.

Kesempatan kedua

Terungkap! Ini Wajah 2 Pelaku Penyerangan Band Radja di Malaysia

Yoyo, Fadly, Piyu, Ari dan Rindra yang tergabung dalam Padi sudah kembali sejak November 2017. Band dengan puluhan lagu hits itu sempat vakum selama tujuh tahun. Pelan tapi pasti, Padi yang kini menambahkan kata Reborn, mulai kembali menancapkan kaki.

Melalui proses yang panjang, para personel band tersebut saling instropeksi dan meredam konflik di antara mereka. Setelah vakum, mereka merasa ini adalah saatnya mereka bangkit dan kembali berkarya. 

"Tepatnya pas Hari Pahlawan, kebetulan aja kita ada di Surabaya jadi memperingati semangat kepahlawanan bangsa Indonesia kemudian kami memutuskan untuk kembali lagi dalam Padi Reborn setelah tanggal 10 November," kata Piyu dalam kesempatan yang sama. 

Memang tak mudah bagi mereka untuk mengembalikan visi dan misi setelah bertahun-tahun vakum, dan berkarier sendiri-sendiri. 

"Perasaannya bermacam-macam sih, ada jengkelnya juga ada penasarannya, ada yang mengganjel. Cuma yang paling penting ya kami bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa akhirnya segala ego bisa dieliminasi dan kumpul lagi," ujar Ari. 

Belajar dari pengalaman, band ini sepakat memanfaatkan momen tersebut sebagai kesempatan kedua untuk kembali berkarya bersama, dengan personel yang sama seperti mereka pertama kali muncul di panggung musik Tanah Air. 

"Seperti kata Ari, kita dapat second chance, tidak banyak band yang dapat second chance. Kita belajar untuk memperbaiki, kita jujur untuk membuka, salahnya di mana. Dan kita dapat kesempatan kedua, luar biasa itu anugerah," kata Fadly yang terkenal dengan suaranya yang bikin merinding ini. 

Sementara itu, bagi Piyu band adalah sebuah negara, di mana di dalamnya terdapat berbagai macam golongan dan karakter yang berbeda-beda. Namun, ia percaya dengan komitmen yang kuat, mereka bisa terus bertahan meski dihantam badai konflik apapun.

"Tapi kalau kita berkomitmen untuk menjaga band ini akan bergerak lagi, dan berjalan lagi. Itu memang membutuhkan sebuah komitmen," ujarnya.

Mereka sepakat untuk berbenah diri dan memperkuat komitmen mereka demi kebaikan dan kemajuan Padi. Para personel membuat kesepakatan untuk mengutamakan band dibanding yang lainnya. 

"Padi yang pertama, apapun yang dilakukan Padi adalah yang pertama," kata Fadly. 

"Yang kedua juga di situ disebutkan Padi comeback, jadi poin pentingnya adalah Padi comeback," tambah Ari.

Untuk menjaga stabilitas dalam grup, mereka selalu bermusyawarah lebih dahulu sebelum memutuskan. Tak ada lagi ego atau yang satu lebih mendominasi. Termasuk juga urusan honor yang biasanya sangat sensitif tersebut. 

Mereka menyikapi hal ini dengan sangat serius. Para personel bahkan melibatkan notaris. Mereka membuat perjanjian khusus, hitam di atas putih di hadapan notaris.

"Selain itu bisa lebih menguatkan, jadi yang penting untuk teman-teman band yang baru mulai, kita butuh semua ini, bukan soal gentleman aggreement, tapi untuk itu kita butuh ini (kesepakatan notaris) agar tahu batasan-batasan, does and don't, biar saling menguatkan dan profesional. Semua, harapan, impian," ujar Fadly.

Setelah berhasil meredakan emosi dan konflik, para personel memiliki cita-cita dan pencapaian bersama Padi Reborn. Yang pertama tentu mereka ingin membuat karya-karya yang berkualitas dan membanggakan. Selain itu, para personel berharap Padi Reborn dapat langgeng dan mampu menjaga keutuhan band tersebut.

"Capaian sebenarnya sih kita sekarang hanya meneruskan aja, soal mimpi ke depannya baru kita lihat dulu, yang pasti bagaimana kita membuat umurnya jadi panjang, menambah gerbong dan energi-energi baru," ujar Piyu.

Mereka pun bermimpi band yang diusungnya dapat melegenda seperti band asal Inggris, Rolling Stone, yang digawangi Mick Jagger.

"Kita punya benchmarks ya, tolak ukur, punya patron, ya Rolling Stone. Kita pengen kayak Rolling Stone. Kita mau ke arah sana, dengan personel yang sama tetap bareng sampai tua. Itu dia kita dikasih kesempatan kedua, kita pernah mulai dari awal, jatuh bangun, mulai dari nol lagi," katanya.

Radja

Selain Padi, band papan atas lainnya yang mengalami konflik dalam tubuh band yang digawangi adalah Radja. Bahkan, yang terjadi dalam band yang digawangi Ian Kasela itu lebih parah. Dua personelnya, Indra (bass) dan Seno (drum) memilih hengkang. 

Kepergian Indra dan Seno yang memilih membuat band baru memang sangat disayangkan. Maklum, kehadiran Radja di industri musik Tanah Air cukup mendapat sorotan. Banyak yang memandang sebelah mata band yang terbentuk pada 17 Maret 2001 ini. Namun, di sisi lain, album band Radja laris manis di pasaran. 

Radja meraih sukses lewat album ketiga yang diberi judul, Langkah Baru di tahun 2004. Album ini meraih sukses yang tak terduga. Radja menerima berbagai macam penghargaan. Lagu-lagunya terus diputar di sejumlah mal maupun toko musik. Penjualan album ini pun sangat mencengangkan. Radja berhasil mencatatkan rekor penjualan hingga 1,3 juta copy. 

Angka yang fantastis untuk pendatang baru seperti Radja. Popularitas Ian Kasela dan kawan-kawan langsung melesat tajam. Mereka laris manis tampil di acara musik di sejumlah televisi swasta. Tak hanya itu, jadwal mereka selalu padat dengan berbagai aktivitas manggung di Jakarta maupun daerah. 

Di tengah popularitasnya, band Radja menghadapi kemelut. Masalah internal menyebabkan band ini kehilangan dua personelnya. Radja memang tidak bubar setelah ditinggal Indra dan Seno. Personel tersisa, Ian dan Moldy menggaet pengganti keduanya. Namun, itu tak membantu band ini untuk mempertahankan prestasinya. Mereka menghilang selama lima tahun. 

"Lima tahun mundur, biasa kayak pilkada kayak kampanye. Tanpa disadari memang pas 5 tahun balik lagi," kata Ian saat dihubungi VIVA, Jumat 7 September 2018. 

Baru di tahun 2015, Radja kembali eksis di industri musik Tanah Air. Kembalinya Radja didukung dua personel yang pergi. Indra dan Seno memutuskan untuk kembali. 

"Kita melihat keadaan mereka bukan maju tapi tenggelam, atas dasar sesama teman, kasihan lah, ya udah mereka minta balik," kata pria yang identik dengan kacamata hitamnya tersebut. 

Setelah sempat ada konflik, tentu tak mudah saat kembali harus bergabung. Berbagai hal dilakukan agar mereka tidak kaku dan canggung. 

Kini, Radja kembali berkarya. Pada 17 Agustus 2018 lalu, Radja merilis single terbaru berjudul, Move On. Lagu ini ciptaan Moldy. 

"Bertujuan di hari kemerdekaan isi hal-hal ajak untuk berubah. Move On semacam hijrah, berpindah jadi baik. Pola pikir kita ubah dibungkus musik enerjik, lirik spirit, semangat," ujarnya.

Grup Band Radja dalam peluncuran single terbarunya Malaikat Cinta

Sheila on 7 

Ketenaran dan nama beken kerap menyulut perselisihan. Kondisi ini menimpa SO7. Tahun 2004 terjadi konflik di tubuh band tersebut. Drummer SO7, Anton, dikeluarkan dari band yang telah membesarkan namanya. Drummer berambut gondrong itu dianggap tidak disiplin. 

Posisi Anton digantikan Brian. Awalnya, Brian tampil sebagai additional player. Brian ikut bersama SO7 untuk tur promo album Pejantan Tangguh. Ia juga ikut ambil bagian dalam pembuatan album The Very Best of Sheila on Seven

Di tahun 2006, SO7 harus kehilangan personel lainnya. Sang gitaris, Sakti, mengundurkan diri karena ingin melanjutkan pendidikan ke Pakistan. Sakti tak bisa dicegah. Ia ingin fokus belajar ilmu agama.

Sejak saat itu, band pelantun Dan ini tampil berempat. Brian pun diangkat menjadi personel SO7 saat band ini mengerjakan album 507

Meski menambah personal, kepincangan terasa di tubuh band sejak Sakti ke luar. Band ini sempat vakum cukup lama dari industri hiburan Indonesia. Mereka tak pernah muncul di layar kaca. Pun tak merilis album baru. Duta cs dianggap tak produktif lagi. Namun SO7 tak mau ambil pusing dengan tudingan tersebut.

"Bukan karena enggak produktif. Kita menyesuaikan diri. Ngapain cepat-cepat punya album kalau yang beli tidak ada. Kita enggak perlu tanggapi orang-orang yang bertanya soal Sheila tidak produktif," kata Duta. 

Jarangnya SO7 tampil menimbulkan spekulasi para personel di band tersebut tak lagi harmonis. Tetapi, kabar itu dibantah secara tegas. Mereka mengaku masih tetap kompak walau terkadang personelnya tampil sendiri-sendiri.

Membuktikan jati diri, di pengujung 2014, SO7 bangkit. Band tersebut menelurkan album baru bertajuk Musim yang Baik. Ini menjadi album kedelapan SO7. Lapang Dada dipilih menjadi single perdana dari album dengan 10 lagu ini. 

Kini, Duta cs menjadi salah satu band yang kembali laris manis. Mereka kerap tampil di sejumlah acara musik dan beberapa acara di televisi. Meski demikian, mereka keberatan disebut comeback.

"Aku enggak ngerti ngomongnya comeback. SO7 tetap jalan. Sejak tahun 2007-2008 kita selalu mendapat pertanyaan seperti itu," ujar Adam. 

Sheila on 7 Rilis Single Film Favorit

Reuni

Beberapa band yang sempat berkonflik memutuskan kembali berkarya dalam format yang sama, seperti Padi dan Radja. Sheila On 7 memilih tampil dengan tambahan personel lain. Sementara itu, Dewa 19 justru tampil beda. Ahmad Dhani kembali menggandeng mantan vokalis Dewa 19, Ari Lasso.  Ari memang tak serta merta bergabung dengan mantan bandnya tersebut. Hanya saja beberapa kali pria berkacamata ini manggung bersama  Dewa 19.

Sekadar mengingatkan, sebagai motor Dewa 19 memang sempat terlibat konflik dengan Ari Lasso. Dhani yang terkenal keras memecat Ari Lasso sebagai vokalis band asal Surabaya tersebut. Padahal, saat itu, Dewa 19 sedang menikmati kesuksesan. Dhani mengeluarkan Ari Lasso karena narkoba. Sebelumnya, Dhani juga memberhentikan Erwin (bass). Dhani memang sangat mendominasi di band tersebut. 

"Dulu kan Ari Lasso terlibat narkoba, itu masalahnya," ujar Dhani menjelaskan alasannya memecat sang vokalis dari Dewa 19. 

Meski demikian, belakangan ini, hubungan Dhani dan Ari kembali mesra. Di beberapa konser, Dewa 19 menggandeng Ari sebagai vokalisnya. 

"Ari Lasso kan teman lama, Dewa kan teman lama, old friend never dies," ujar Dhani kepada VIVA yang ditemui di kawasan Ampera, Jakarta Selatan.  Ari sendiri sempat mengungkapkan bahwa dirinya berharap dapat sering manggung dengan band yang mempopulerkan namanya tersebut.

Banyak yang beranggapan bahwa kehadiran Dewa 19 dengan Ari Lasso hanya sekadar nostalgia. Namun, Dhani tak sependapat. Kembalinya Dewa 19 ke panggung musik bukan main-main. Bahkan, ia sudah memikirkan konsep baru yang akan menjadi imej Dewa 19 saat meluncurkan album baru.

"Yang pasti lagunya sudah enggak cinta-cintaan lagi. Masa seumur kita masih cinta-cintaan, enggak cocok," ujarnya tertawa. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya