Jazz Gunung Bromo, Suhu Dingin Tak Halangi Hasrat Berdansa
VIVA – Lereng Gunung Bromo begitu bergairah malam ini, Jumat, 27 Juli 2018. Langit cerah, bintang-bintang berpijar dan bulan tiada malu menampakkan parasnya.
Suhu udara menunjukkan 14 derajat Celcius, ketika ratusan orang berbaju hangat mengelilingi panggung terang yang dibangun di area Jiwa Jawa Resort, kecamatan Sakapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Seolah mengacuhkan hawa dingin menusuk, mereka bergoyang mengikuti alunan musik yang menggelegar memecah keheningan Bromo.
Sesekali lampu disko yang menyorot berputar dari arah panggung membidik lurus tubuh mereka. Kilat cahaya warna-warni dari lampu itu seakan melecut semangat untuk kian hanyut dalam gerak dansa.
Ya, malam ini malamnya jazz, yang dikemas dalam acara Jazz Gunung. Hingga dua hari ke depan, terakhir 29 Juli 2018, sederet musisi jazz Tanah Air, seperti Andre Hehanusa, Tropical Transit, Barasuara, Ring of Fire Project, akan tampil mencairkan suasana lereng Bromo dengan racikan melodi musik asal Amerika itu.
Tak ketinggalan Kramat Ensemble Percussion, Tohpati Bertiga, Barry Likumahuwa, Endah N Rhesa, Bianglala Voices, Nonaria, Bonita and The Hus Band, akan hadir menghibur.
Selain suguhan musik, ada yang istimewa di Jazz Gunung kali ini, yaitu fenomena alam gerhana total yang diperkirakan akan muncul mulai pukul 02.30 hingga 04.13 dini hari.
Bagi Anda yang belum sempat menyaksikan keseruan Jazz Gunung malam ini, masih ada waktu dua hari ke depan. Alunan musik jazz di tengah-tengah nuansa alam yang menawan, adalah harmoni yang masuk akal untuk tidak dilewatkan begitu saja, bukan? (ren)
Laporan: Hitori Achmad