Mexican Grindcore Ala Brujeria Guncang Hammersonic Festival 2018

Gelaran 'Magnumotion: Hammersonic Festival 2018'
Sumber :
  • VIVA.co.i/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Gelaran 'Magnumotion: Hammersonic Festival 2018' yang dihelat di Carnaval Beach Ancol, Jakarta Utara, semakin panas sejak Minggu petang. Sekitar pukul 16.20 WIB, unit Grindcore asal Tijuana (Mexico) yakni Brujeria mulai menguasai panggung utama.

Festival Jazz Gunung Burangrang, Kolaborasi Seni, Alam, dan Musisi Lintas Generasi

Tak banyak aba-aba, Juan Brujo cs pun langsung menggedor gigs dengan track 'Cuiden a Los Ninos', dari album Brujerizmo yang mereka rilis 18 tahun silam.

Juan Brujo yang terlihat sangar mengenakan rompi dan bertelanjang dada sambil menutup wajahnya dengan bendera Mexico itu, terlihat sangar bersama tandemnya Pinche Peach yang lebih bergaya 'Chicanos'. Tanpa jeda, tembang 'La Ley del Plomo' dari album Raza Odiada (1995) pun langsung digeber oleh mereka.

Ajak Nostalgia di Pestapora, Ari Lasso: Makasih Ya karena Menyaksikan Penyanyi Tua Ini

"Apa kabar Indonesia? Kami tahu kalian sudah lama menunggu kami," teriak El Brujo sang vokalis di Carnaval Beach, Ancol, Jakarta Utara, Minggu 22 Juli 2018.

Tak banyak repertoir, track 'Colas de Rata' pun menjadi lagu ketiga, diikuti dengan 'La Migra' yang makin menggemuruhkan tensi gigs. Di circle pit, para 'grinder'  semakin brutal ber-headbanging, sambil berlarian membentuk lingkaran dan saling menabrakkan tubuhnya.

Keren, 3 Band Taiwan Ini Akan Tampil di AXEAN Festival 2024 di Bali

"Saya ingin circle pit yang lebih besar lagi," ujar Pinche sebelum menggeber track kelima mereka berjudul 'Hechando Chingasos', dari album Raza Odiada (1995).

Protes Trump

Setelah lagu itu selesai, Brujo cs pun membawakan sebuah lagu berjudul 'Trump', yang dimaksudkan untuk memprotes kebijakan imigrasi Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump. Kemudian, secara berturut-turut track 'Satongo', 'Desperado', dan 'Pito Wilson' pun digeber kelima pria bercadar tersebut.

"Oi Brujerizmo," ujar Brujo sebelum membawakan hits 'Brujerizmo' sebagai lagu kesembilan mereka. Sontak, circle pit kembali memanas, dan gelombang pogo  tak dapat dihindarkan di tengah-tengah area moshpit.

Gemuruh suasana itu pun masih diprovokasi Brujeria dengan menggeber track 'Consejos Narcos', 'Marcha de Odio', dan 'No Aceptan Imitaciones' tanpa jeda.

"Masih bersenang-senang? Ini pertama kalinya kami ke Jakarta, Indonesia, dan kami senang bisa memuaskan penantian kalian," kata Juan Brujo sebelum menggeber lagu terakhir mereka berjudul 'Matando Gueros', dari album perdana mereka yang berjudul sama rilisan 25 tahun silam.

Sambil menyanyi, El Brujo pun mengacungkan 'machete' atau belati khas Mexico hingga lagu selesai. Meski demikian, teriakan 'We want more' dari para penonton pun membuat mereka urung meninggalkan panggung, hingga kemudian El Brujo pun membawakan track 'Marijuana' seorang diri, dalam versi disko sebagai penutup.

"Hammersonic, Gracias!" ujar El Brujo sebelum menghilang ke belakang panggung. (ren)

Penyelenggara Student Nite Festival 2024

Vierratale, Kunto Aji, dan Musisi Kampus Siap Semarakkan Student Nite Festival UI 2024

Dengan berbagai kegiatan dan deretan musisi yang tampil, Student Nite Festival 2024 tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga platform untuk mengembangkan bakat.

img_title
VIVA.co.id
12 Oktober 2024