Hammersonic Festival 2018 Jadi Event Metal Nasional Terakhir?
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Dalam promo yang dilakukan pihak penyelenggara Hammersonic Festival 2018, pihak Revision Live selaku promotor sempat mengunggah jargon The Last of Us bagi acara yang akan digelar pada Minggu 22 Juli 2018, di Carnaval Beach, Ancol, Jakarta Utara tersebut.
Sejumlah pihak menduga bahwa penyelenggaraan Hammersonic Festival 2018 ini akan menjadi perhelatan terakhir, dari festival musik metal terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Adam 'Koil' Vladvamp selaku salah satu pembicara berharap, perhelatan ini akan terus belangsung di tahun-tahun berikutnya. Sebab, tingginya animo para metalhead pada penyelenggaraan Hammersonic Festival ini sangat sayang untuk diabaikan.
"Festival ini adalah salah satu festival musik metal yang terbesar dan konsisten di Asia Tenggara. Gue berharap sih Revision Live enggak berhenti bikin acara ini," kata Adam dalam jumpa pers Hammersonic Festival 2018, di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis 12 Juli 2018.
Senada dengan Adam 'Koil', Andyan 'Hellcrust' Ghrous yang menjadi salah satu narasumber pun memiliki pesan yang sama.
Sebab menurutnya, dengan pangsa pasar metalhead se-Asia Tenggara namun dengan harga tiket yang terbilang sangat murah untuk ukuran festival musik berskala internasional, Hammersonic Festival merupakan ajang musik tahunan yang ditunggu-tunggu para metalhead baik dari dalam maupun luar negeri.
"Dengan harga tiket cuma Rp587 ribu itu tuh sebenarnya sudah 'worth it' banget untuk bisa nonton segitu banyak band-band keren yang main di Hammersonic. Jadi menurut gue pribadi enggak yakin sih ini bakal jadi yang terakhir. Karena animo komunitas metal itu juga pasti mengharapkan ada lagi," ujar Andyan.
Hingga akhirnya, Zethria Okka sang art director Hammersonic Festival 2018 yang mewakili pihak Revision Live selaku promotor, ikut mengklarifikasi mengenai hal tersebut.
"Jadi makna 'The Last of Us' bukan berarti penyelenggaraan Hammersonic terakhir. Tapi ini untuk membuktikan bahwa kita ini adalah festival musik metal terbesar di Asia Tenggara, yang masih bisa bertahan hingga saat ini. Masalah untuk bubar atau enggak, ya datang saja," ujarnya.