Djaduk Ferianto Sebut Jazz Gunung Bromo Gerakan Kebudayaan

Jazz Gunung Bromo 2018
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA – Penyelenggaran Jazz Gunung Bromo 2018 sudah memasuki umur satu dasawarsa, tahun ini akan diselenggarakan pada 27, 28 dan 29 Juli 2018 di Jiwa Jawa Resort Bromo, Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur.

Ditemani Kabut Romantis, Jazz Gunung Bromo 2024 Sukses Bius Ribuan Penonton

Acara ini merupakan upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi wisata Gunung Bromo, yang dinisiasi oleh Sigit Pramono, Butet Kertaradjasa, serta Djaduk Ferianto 10 tahun silam.

Saat ditanya apakah misi tersebut juga bisa diresapi dan dipahami oleh para penampil di acara tersebut, Djaduk selaku salah satu inisiator mengaku tak bisa memastikan hal itu. Sebab, menurutnya tipe-tipe musisi yang ikut bermain di dalamnya sangat berbeda, dan dia tak ingin menggurui kesemuanya agar bisa memiliki visi yang sama.

BRImo ke Bromo, Hadirkan Berbagai Promo Menarik Selama Jazz Gunung Bromo 2024

"Saya tidak bisa menggurui dan tidak bisa mendikte para musisi. Saya punya keyakinan bahwa para musisi pasti punya ruang intepretasi masing-masing," kata Djaduk saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis 28 Juni 2018.

Djaduk menilai, pandangan individu masing-masing musisi yang tampil di acaranya itu tentunya sangat berbeda antara yang satu dan yang lainnya.

Jazz Gunung Bromo 2022 Siap Digelar, Ini Deretan Musisi yang Tampil

"Setiap musisi yang akan tampil pasti punya cara sendiri bagaimana memaknai acara ini. Saya tidak ingin menyeragamkan. Persoalannya, memang ada banyak musisi yang pinter dan cerdas, tapi kan ada juga musisi yang gobloknya permanen," ujarnya sambil tertawa.

Meski demikian, Djaduk menegaskan kembali bahwa pagelaran Jazz Gunung Bromo ini sebenarnya lebih dari sekadar acara panggung musik semata. Ia menjelaskan acara ini adalah upaya dari mereka yang mencintai keberadaan Gunung Bromo, agar bisa sama-sama dimaknai lebih dari sekadar tempat melihat matahari terbit.

"Yang jelas, ini adalah sebuah gerakan kebudayaan dan merupakan bentuk investasi Gunung Bromo," katanya.

Diketahui, sejumlah musisi yang akan ikut andil dalam pagelaran Jazz Gunung Bromo 2018 ini antara lain adalah Barry Likumahua, Andre Hehanusa, Tohpati Bertiga, Bara Suara, Endah N Rhesa, dan lain sebagainya.

Untuk kategori tiket, tahun dibagi menjadi dua tipe yakni untuk harga normal dan On The Spot. Untuk harga normal, tiket akan dibanderol seharga Rp1.050.000 (VVIP), Rp700 ribu (VIP B), Rp600 ribu (VIP A), dan Rp425 ribu (Festival).

Sementara untuk harga On The Spot yakni Rp1,1 juta (VVIP), Rp750 ribu (VIP B), Rp650 ribu (VIP A), dan Rp475 ribu (festival).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya