Dahulu Korban Bullying, Kini Jadi Juri Audisi KDI
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Ajang pencarian bakat penyanyi dangdut legendaris Tanah Air yakni Kontes Dangdut Indonesia (KDI) kini kembali digelar. Pencarian bakat-bakat pedangdut menyasar delapan kota, salah satunya Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kota Semarang memang sangat lekat melahirkan bintang-bintang dangdut berkualitas. Dua di antaranya adalah Ima KDI dan Frida KDI. Keduanya dibilang cukup sukses setelah berhasil masuk ke Gerbang KDI pada 2007 dan 2015 lalu.
Kini kedua artis hasil audisi Semarang itu dipercaya menjadi salah satu juri penjaring KDI 10 yang digelar selama dua hari pada Sabtu-Minggu, 12-13 Mei di Kampung Budaya Universitas Negeri Semarang.
Ima mengungkapkan betapa ajang pencarian bakat KDI mampu mengubah hidupnya. Hidup perempuan bernama asli Fatimah asal Demak itu kini tidak sama lagi. Lahir dari keluarga yang terbilang miskin, Ima kini mampu membahagiakan orangtuanya.
"Dulu saya (nyanyi) dibayar Rp15 ribu tiga jam. Tapi kini berbeda. Hidup saya berubah setelah melekat nama KDI," ujar perempuan cantik berjilbab itu.
Suka duka menjadi penyanyi profesional, diakuinya sangat terasa. Awalnya, perempuan yang sejak kecil bercita-cita menjadi penyanyi itu sempat dibully oleh teman-temannya waktu duduk di bangku bangku SD hingga SMP. Tapi Ima akhirnya membuktikan diri menjadi yang terbaik.
"Dari SD sampai SMP saya korban bullying, tapi SMA saya ikut KDI orang yang lihat saya nyinyir. Efeknya positif banget," ujar gadis kelahiran Demak, 11 April 1998 itu.
Selfi, salah satu jebolah KDI yang namanya masih bersinar.
Eksekutif Prduser KDI, Parlin Siregar, menambahkan, Kota Semarang menjadi kota kedua audisi KDI 10 setelah pekan lalu digelar di Makasar. Ia menyebut KDI proses penjaringan pedangdut Indonesia berbeda dari sebelumnya.
"Konsep kita surprise. Kita melibatkan banyak artis di posisi juri, mulai dari pedangdut senior sampai artis KDI sendiri," kata Parlin.
Selain dua juri jebolan KDI, sejumlah artis seperti Kristina, Fakhrul Razi, dan Trie Utami juga menjadi juri. Total peserta diprediksi mencapai 1.500 orang dalam dua hari kegiatan audisi, yang kemudian akan diseleksi untuk bisa mendapatkan tiket lolos ke Jakarta.
"Yang terbaik akan diberikan tiket ke Jakarta, dan tiketnya enggak terbatas 10 atau 20 saja jadi banyak kesempatan. Dan jika nantinya ada 20 orang terbaik yang lolos, semuanya bisa tetap ke Jakarta," ujarnya.
Setelah proses audisi dari delapan kota besar, akan dipilih sebanyak 45 kontestan yang di bawa ke Jakarta dalam Gerbang KDI.