Agnostic Front, Unit Hardcore New York 'Ledakkan' Jakarta
- Radhitya Andriansyah
VIVA – Pesta dimulai. Harapan seluruh scene Jakarta buat menyaksikan langsung beringasnya unit hardcore punk asal New York, Agnostic Front, akhirnya terpenuhi. Roger Miret dan Vinnie Stigma cs menggetarkan ibukota, Sabtu malam, 5 Mei 2018.
Kedatangan Agnostic Front sudah dinanti begitu lama oleh scene hardcore di Indonesia. Sebab, band yang berdiri sejak 1980 ini belum pernah menggelar konser di Jakarta. Agnostic Front pernah hampir datang ke Jakarta dalam gelaran festival metal terbesar di Asia Tenggara, Hammersonic 2012.
Sayangnya saat itu, Agnostic Front urung hadir dikarenakan masalah teknis. Namun pada akhirnya, band yang melahirkan 11 studio album ini bisa memenuhi keinginan penggila musik hardcore di Jakarta.
Dari pantauan VIVA, kegilaan dimulai sejak siang. Pukul 14.30 WIB, unit hardcore asal Bali, Strikes, lebih dulu membuka kegilaan ini. Setelah Strikes, unit hardcore lainnya asal Jakarta, Feel The Burn, ikut memanaskan atmosfer gigs.
Memasuki sesi malam, suasana gigs semakin panas. Band asal Jakarta yang mengusung genre hardcore punk, Frack, kembali membuka gigs setelah break.
Penggila musik cadas yang memadati venue mulai mendekat ke panggung. Setelah crowd mulai penuh, unit hardcore dari kota Bandung, Taring, membuat ambience menggila.
Maklum saja, Ujang "Gebeg" Rahmat cs punya komposisi musik yang beringas ala jagoan hardcore Connecticut, Hatebreed, berpadu dengan sound tebal mirip unit asal Los Angeles, Terror.
Gigs bergoyang semakin asyik saat band asal Jakarta yang mengusung genre celtic punk, Ten Holes, tampil. Komposisi suara pianika, mandolin, dan distorsi gitar, tak ayal membuat crowd kian larut dalam pesta ini. Apalagi setelah itu, lagu "I'm Skinhead, What About You?" diteriakkan oleh band skinhead asal Jakarta, The End.
Dedengkot hardcore punk Jakarta lainnya, Straight Answer, tak kalah beringas. Lagu-lagu andalan seperti, "Menolak Tunduk"dan "Hantam Prasangka Buruk", kian membuat massa semakin aktif melakukan moshin, dansa liar di bawah kokohnya panggung.
Tak cuma itu, beberapa cover lagu dari band Oi! Cock Sparrer, "Take Em' All" serta "Because Your Young", juga diteriakkan Straight Answer di gigs ini.
Agnostic Front Menggila
Setelah Straight Answer meletakkan instrumen, sang jawara New York Hardcore ini akhirnya muncul. Raungan Gibson SG milik Vinnie Stigma sang penyayat dawai menandai "teror" Agnostic Front di Indonesia.
Massa mulai menggila saat lagu "Crucified" yang diambil dari album 'Liberty and Justice For..." (1987), menggema. Pun saat Roger Miret cs meneriakkan lantang tembang menantang "Riot, Riot, Upstart" dan "Dead To Me".
Aksi moshing para penonton kian menggila dan pada akhirnya meledak saat lagu "Gotta Go!" dan "For My Family" terdengar bising.
Kombinasi pencahayaan dan teriakan penonton menambah panas suasana gigs ini. Tak bosan, Roger sang vokalis berkata, 'Terima kasih Jakarta, ini sangat gila.' Lagu legenda punk rock AS, The Ramones, yang bertajuk "Blitzkrieg Bop" sempat dilantunkan. Penonton kembali mengganas.
Pesta akhirnya berakhir. "Old New York" yang diambil dari album terbaru, "The American Dream Died" (2015) jadi lagu pamungkas dan penyempurna "dansa liar" para penonton dan Agnostic Front.