Nonton Red Velvet di Korea Utara, Kim Jong Un Semringah

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, bersama girl band Korea Selatan Red Velvet
Sumber :
  • Reuters

VIVA – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan istrinya, Ri Sol Ju, menonton pertunjukan konser girl band Korea Selatan, Red Velvet, di Pyongyang, Minggu waktu setempat, 1 April 2018. Kim dan Ri berada di antara ratusan orang lainnya, yang ikut menyaksikan penampilan Red Velvet.

Intelijen Korsel Sebut 100 Tentara Korut yang Dikirim ke Rusia Tewas

Seperti dilaporkan Reuters, Senin 2 April 2018, momen tersebut merupakan pertama kalinya seorang pemimpin Korea Utara menghadiri pertunjukan musisi Korea Selatan. Hal ini, karena ketegangan yang terjadi pada hubungan kedua negara bertetangga itu kini telah mencair.

Selama pertunjukan, Kim terlihat bertepuk tangan untuk beberapa lagu yang dimainkan Red Velvet. Ia, bahkan menyempatkan diri untuk foto bersama personel usai pertunjukan.

Pejabat AS: Ratusan Tentara Korea Utara Tewas Saat Bertempur Melawan Ukraina

"Pemimpin kami yang tersayang mengatakan hatinya merebak, dan dia tergerak oleh pandangan orang-orangnya (warga Korea Utara) memperdalam pemahaman mereka tentang budaya populer Korea Selatan dan bersorak dengan tulus," kata media dari Korea Utara.

Kim Jong Un dan istri bertepuk tangan ketika melihat penampilan Red Velvet

Gila, Pasukan Rusia Bakar Muka Tentara Korut untuk Hilangkan Bukti

Kim Jong Un dan istri, terlihat bertepuk tangan menyaksikan pertunjukan Red Velvet

"(Kim Jong Un) menunjukkan banyak minat selama pertunjukan dan bertanya tentang lagu dan lirik," kata Menteri Kebudayaan Do Jong-whan kepada wartawan, setelah pertunjukan.

Konser yang digelar di East Pyongyang Grand Theatre tersebut bertajuk "Spring is Coming", yang menampilkan artis papan atas Korea Selatan, termasuk vokalis Cho Yong-pil, Lee Sun-hee, bintang rock Yoon Do-hyun, penyanyi Baek Ji-young, dan girl band K-pop Red Velvet.

Seperti judul konser, pertunjukan itu telah membawa "musim semi perdamaian" pada dua Korea, Kim Jong Un juga dikutip oleh kantor berita pusat (Korea) Utara, menyatakan harapan untuk "musim gugur yang sejahtera".

Seperti diketahui, sebelumnya kedua Korea itu secara teknis masih berperang pascakonflik 1950-1953, berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya