Sejuta Pelangi, agar Anak Indonesia Kembali Cinta Lagu Anak
- VIVA/Ayu Utami Paramitha
VIVA – Tidak dapat dimungkiri saat ini hanya sedikit lagu bertema anak-anak di Indonesia, sehingga kebanyakan anak-anak lebih hafal dan menyukai lagu orang dewasa, dibandingkan lagu yang sesuai dengan usia mereka.
Rasa keprihatinan inilah yang menjadi latar belakang dibuatnya album anak-anak berjudul Sejuta Pelangi. Penulis lagu sekaligus produser, Cakra Dewa mengatakan bahwa album Sejuta Pelangi merupakan wujud dari cita-cita anak-anak.
"Sejuta Pelangi bercerita tentang sejuta harapan, sejuta cita anak-anak Indonesia untuk berkarya dan menyuarakan suara hatinya melalui musik yang berwarna," ucapnya saat ditemui pada peluncuran album Sejuta Pelangi di Jakarta, Sabtu, 24 Maret 2018.
Uniknya, album ini tak hanya diisi oleh satu penyanyi cilik melainkan tujuh penyanyi cilik yang memiliki karakter musik yang berbeda-beda, yakni Ghea, Jihan, Syakira, Bilqis, Shabilla, D'Quinny, dan Superkids. Mereka adalah juara dari audisi yang dilakukan oleh Sejuta Pelangi.
"Mereka adalah anak-anak yang telah lolos audisi, dan sesuai dengan kriteria berupa anak-anak berusia 5 sampai 12 tahun, serta memiliki karakter suara anak-anak yang kental," katanya.
Cakra juga menjelaskan proses di balik pembuatan album ini. Awalnya mereka melakukan survei dan selama satu tahun berusaha untuk mendapatkan lagu yang sesuai, dan disukai anak-anak. Setelah itu baru mencari suara yang cocok untuk membawakan lagu yang telah jadi.
Sejuta Pelangi juga didukung oleh artis senior, dan pemerhati anak, yakni Titiek Puspa. Hingga saat ini album Sejuta Pelangi masih berupa kampanye untuk memperkenalkan dan menanamkan rasa cinta kembali anak-anak Indonesia terhadap lagu anak. Namun, tidak menutup kemungkinan nantinya album ini akan dipasarkan secara besar-besaran.
"Kami melakukan charity ke anak-anak yatim, dan sekolah-sekolah. Berbagi hiburan dan edukasi melalui lagu-lagu yang ada di dalam album ini," ujar Cakra.
Terdapat tujuh lagu di dalam album ini, yakni Superkids dengan My Dady My Hero, Sabilla dengan Mama, Gea dengan Taman Langit, Bilqis dengan Libur Telah Tiba, Jihan dengan Ucu-ucu, Syakira dengan Olahraga, dan D'Quinny dengan Merinding Disko. Masing-masing lagu dikemas semenarik mungkin dengan genre musik yang berbeda mulai dari pop hingga jazz.