Isu Royalti Musisi, Belajar dari Kasus Lagu Akad
- Payung Teduh
VIVA – Royalti, isu ini masih menjadi masalah yang pelik bagi musisi Tanah Air. Banyaknya karya yang dibuat untuk dinikmati masyarakat tidak berbanding lurus dengan apa yang didapat para musisi, apalagi marak pembajakan dan sepi royalti.
Dengan teknologi yang makin canggih, membajak musik, makin mudah. Personel Project Pop, Tika Panggabean dan Djoni Permato alias Udjo mengatakan, kasus lagu Akad yang marak di-cover jadi pembelajaran bagi industri musik Indonesia.
"Ini diingatkan oleh kasus lagu Akad sebenarnya. Sebenarnya dari lagu Akad ini kita jadi mengerti, pada dasarnya memang ada yang meng-cover dan yang meng-cover itu mungkin mendapatkan keuntungan secara finansial dari hasil cover-nya itu," ucap pria yang kerap disapa Udjo ini saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis, 8 Maret 2018.
Tidak hanya memudahkan pembajakan musik, namun perkembangan teknologi juga dapat mengabaikan sosok di balik karya-karya tersebut.
"Karena teknologi ini memudahkan, jadi kayak bisa gratis, kenapa enggak? Kalau bisa gratis, kenapa kita harus bayar? Tapi lupa, ada satu hal yang diabaikan, itu adalah musik, karya orang, karya jerih payahnya orang, cari ide segala macem," Udjo menambahkan.
Dalam momen peringatan Hari Musik Nasional setiap 9 Maret, para personel Project Pop tersebut pun berharap, soal royalti ini bisa jadi perhatian lebih.
"Ini yang lagi diperjuangkan. Mudah-mudahan dengan adanya Konferensi Musik ini ada satu skema yang membuat siapa pun pelaku musik itu tahu hak dan kewajibannya apa," ujar pria kelahiran tahun 1971 tersebut. (mus)