Proyek Musik Film Tak Biasa dari Bassist Efek Rumah Kaca

Rental Video
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Bassist dari Efek Rumah Kaca, Adrian Yunan, tengah menggarap sebuah proyek musik yang didasarkan pada film-film lawas Tanah Air era 1970 dan 1980-an.

Gagalkan Mega Proyek PLTA, Kallang Diganjar Penghargaan Lingkungan

Bersama musisi indie Bin Harlan Boer dan Andri Boer, proyek yang diberi nama Rental Video ini bertujuan mengemas dunia perfilman lawas Tanah Air ke dalam nuansa musik.

Adrian yang pada 2017 lalu baru saja merilis album solo bertajuk Sintas itu mengaku, tujuannya dalam proyek Rental Video ini adalah untuk membawa pengalaman menonton film-film lawas Indonesia, kepada pendengar di era hari ini.

BEKRAF Akan Temui ERK Terkait Kejanggalan Harga Tiket

"Berawal dari pengalaman personal mengenai bagaimana kita merespons (film-film lawas) dan membuatnya jadi lagu. Bagaimana sebuah lagu dan tema lagunya bisa mengantar film itu sendiri kepada pendengar musik hari ini," ujar Adrian saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Februari 2018.

Adrian menceritakan, upaya merepresentasikan film-film lawas ke dalam musik akustik nan sederhana seperti ini merupakan pengalaman yang sangat menarik baginya. Sebab, selalu ada tantangan tersendiri untuk menampilkan nuansa dari sebuah film, ke dalam alunan musik sederhana yang akan mewakilinya di telinga pendengar.

Ke SXSW, Efek Rumah Kaca Berangkat dengan Dana Mandiri

"Yang paling saya inget waktu Bin bikin lagu Koboi Cengeng. Gimana caranya membuat lagu dari film action-comedy yang terdengar sederhana. Jadi gimana sebuah lagu itu bisa mengantarkan nuansa sebuah film itu sendiri," ujarnya.

Saat ini, Rental Video sedang menggarap serial rekaman, yang didasarkan dari pengalaman para personelnya dalam menonton film-film lawas Tanah Air.

Sejumlah judul film era 1970-an dan 1980-an yang tengah mereka kerjakan antara lain Si Buta dari Gua Hantu garapan sutradara Lilik Sudjio (1970), Bintang Kejora garapan Chaerul Umam (1986), Anak-Anak GASS dalam Elegi Buat Nana karya Achiel Nasrun (1988), dan Arie Hanggara garapan Frank Rorimpandey (1985).

Ilustrasi emisi gas rumah kaca.

Kejar Target Tekan Emisi Gas Rumah Kaca Perlu Komitmen Seluruh Sektor

Pemerintah mentargetkan GRK ditekan sebesar di bawah 13,2 persen pada 2024. Hal itu perlu komitmen tidak hanya sektor energi.

img_title
VIVA.co.id
24 Oktober 2021