Tangan Dingin Harry Tasman Lejitkan Penyanyi Era 90an
- YouTube
VIVA – Dunia musik Tanah Air kembali kehilangan musisi berkaliber. Pagi tadi Harry Tasman menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 10.00 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta Pusat.
Dihubungi melalui sambungan telepon, pengamat musik tanah Air Bens Leo menyebut bahwa Harry meninggal akibat beberapa komplikasi yang dialaminya.
Nama Harry Tasman mungkin terdengar asing, namun bagi para pecinta musik, Harry sangat dikena dengan lagu-lagu lawasnya.
Dilansir dari berbagai sumber menyebut pria kelahiran Tasikmalaya ini dikenal masyarakat karena berhasil menciptakan beberapa lagu hits yang dibawakan oleh beberapa artis kenamaan di tahun 1990-an.
Mulai dari lagu Biarlah bulan Bicara yang dibawakan oleh Broery Marantika. Kemudian lagu Jangan ada Dusta Diantara Kita yang dirilis pada tahun 1992 yang berhasil melambungkan nama Broery Marantika dan Dewi Yull.
Tidak hanya itu, Dewi Yull pun kembali melambung dengan lagu duetnya bersama dengan Eddys Bandi berjudul Jangan ada Perpisahan diantara kita di tahun
Dirinya pun berhasil melambungkan nama Sahrul Gunawan di tahun 1999 di mana, pria yang lekat dengan rambut panjang itu menuliskan sebuah lagu berjudul Janji untuk Sahrul.
Tidak hanya itu, dia pun berhasil melambungkan nama Paramitha Rusady dengan membuatkan sebuah single Jangan ada Air mata yang dirilis pada tahun 1996.
Tidak hanya membuatkan lagu untuk beberapa penyanyi kenamaan di era 1990-an, dirinya pun sempat mencoba peruntungan dengan membawakan lagu miliknya sendiri di akhir tahun 1987 yang berjudul "Kita tak Mungkin Bersatu".
Pada tahun 2016 lalu dirinya pun sempat menggandeng penyanyi Djamilah Kuen untuk membawakan single berjudul Di tinggal Kawin.
Dalam hubungan sambungan telepon VIVA dengan Bens Leo, sore tadi dijelaskan sudah beberapa tahun belakangan ini Harry Tasman menderita penyakit stroke hingga akhirnya dia menghembuskan napas terakhirnya pagi tadi pukul 10.00 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta Pusat. (ren)