Guruh Soekarno Risih dengar Kata 'Which Is'

Guruh Soekarno Putra (kiri) dalam perayaan hari ulang tahunnya di Wisma Fatmawati Soekarno, Jakarta, pada Sabtu malam, 13 Januari 2018.
Sumber :
  • VIVA/Rintan

VIVA – Guruh Soekarno Putra mengaku risih setiap mendengar orang Indonesia berbicara dalam bahasa Indonesia tetapi dicampur dengan bahasa asing, misalnya bahasa Inggris.

Megawati Apresiasi Pencabutan Tap MPRS, Bamsoet Tegaskan Tuduhan Bung Karno Berkhianat Gugur

Putra Proklamator sekaligus Presiden pertama RI itu mencontohkan kian populer orang mengucapkan "Which is very enak".

"Kalau saya merasa jadi mengkeret hati saya mendengar itu. Saya ingin mendengar bahasa Indonesia, seperti bahasa Mandarin, makin hari makin mendunia; banyak bangsa belajar bahasa Mandarin," kata Guruh di Wisma Fatmawati Soekarno, Jakarta, pada Sabtu malam, 13 Januari 2018.

Megawati Berterima Kasih ke Prabowo, WNI Bangun Masjid di Jepang Banyak yang Mualaf

Sebagai upaya melestarikan bahasa Indonesia, Guruh membuat gerakan sosial yang disebut 3B atau Bibibibi. "Maksud singkatan Bibibibi; Bi pertama benahi, bahasa Indonesia, busana Indonesia, dan boga Indonesia," ujarnya.

Guruh menyayangkan bukan hanya kebiasaan anak muda yang suka mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, bahkan lebih memilih menyebut dengan sapaan om dan tante dibanding pakde-bude, atau bahkan uwak. Tapi juga menyayangkan beberapa program acara televisi yang bahkan menggunakan bahasa Inggris untuk nama acara mereka.

Keberanian Timnas Indonesia Zaman Bung Karno, Lepas Tiket Piala Dunia Gegara Tolak Israel

"Kenapa sih enggak pakai apa (bahasa Indonesia), kenapa harus breaking news, sehingga orang Indonesia selalu terbawa harus ngerti bahasa itu. Kalau enggak (mengerti) ngerasa minder. Sementara bisa bahasa Inggris meski enggak lengkap tapi campur-campur malah bangga, kan, jadi terbalik," ujarnya.

Begitu pun dengan masalah pakaian, Guruh melihat wanita India lebih istimewa karena bisa mempertahankan busana tradisionalnya di mana pun, padahal menggunakan sari (busana India) lebih ribet dibanding kebaya.

"Keberatan pakai kain karena repot, saya bilang bohong. Saya buktikan penari-penari saya pakai kain loncat-loncat tidak ada halangan. Kain Indonesia paling banyak dua setengah meter, ketimbang sari India tujuh meter. Teman saya kuliah, yang India, tetap pakai sari. Malu saya sebagai orang Indonesia," ujarnya.

Perayaan ulang tahun Guruh penuh dengan budaya Indonesia, bahkan dibuka dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Beberapa tamu yang hadir tak hanya kalangan musisi dan selebriti, tampak juga hadir Guntur Soekarnoputra serta calon wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) mengikuti Soekarno Run 2025 di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu, 12 Januari 2025.

PDIP Hadirkan “KPK” pada Soekarno Run 2025, Hasto Singgung "Pemuja Keadilan"

PDIP menghadirkan grup musik Kelompok Pemuja Koplo atau "KPK" pada gelaran "Soekarno Run Runniversary" dalam rangkaian peringatan HUT Ke-52 PDIP tersebut.

img_title
VIVA.co.id
12 Januari 2025