Kak Seto Ingin Bertemu dengan Selingkuhan Jennifer Dunn

Kak Seto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi menyayangkan jika benar Faisal Haris, ayah dari Shafa Aliya berbuat kasar pada putrinya tersebut. Seperti diketahui sempat beredar kabar bahwa Haris memukul Shafa, saat remaja putri itu melabrak Jennifer Dunn, yang diduga berselingkuh dengan Haris. Shafa juga merekam insiden tersebut. Video itu juga beredar di media sosial.

Kak Seto Menaruh Perhatian Khusus kepada Aditya, Saksi Kunci Atas Meninggalnya Afif Maulana

Kabar Shafa mendapat pukulan dari Haris membuat Kak Seto prihatin. Bahkan, pria berkacamata ini mengaku sudah menghubungi Faisal, dan meminta waktu bertemu guna membicarakan hal tersebut.

"Iya tentu sikap orangtua seperti itu tak bisa dibenarkan. Sudah telepon yang bersangkutan,  kalau ada waktu bisa atur pertemuan. Kemudian teman dari anak saya juga," kata Kak Seto di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 23 November 2017.

Kasus Kematian Afif Maulana, Kak Seto Sarankan Personel Polda Sumbar Diperiksa Rutin Mentalnya

Kak Seto berharap orangtua untuk tidak bersikap seenaknya pada buah hati mereka. Kata dia, orangtua harus bisa menerima kritik dari anaknya sendiri.

Apabila ada anak yang kecewa pada orangtuanya, maka sebagai orangtua harusnya tidak boleh berbuat kasar pada buah hati mereka itu.

BPJS Ketenagakerjaan Kenalkan Dunia Kerja Pada Anak Lewat Kids Go to Office

"Mudah-mudahan ini tidak jadi contoh kepada orangtua agar jangan sewenang-wenang. Orangtua harus rendah hati, mau dikritik, berani jujur untuk menyikapi situasi yang ada. Kalau anak tiba-tiba kecewa, ya orangtua jangan sampai emosi. Jangan sampai ada kekerasan seperti itu," ujarnya.

 Jennifer Dunn

Potret Jennifer Dunn Liburan dengan Keluarga Curi Perhatian, Netizen Ramai Bahas Hal Ini

Jennifer Dunn tidak menuliskan caption apapun dalam unggahannya itu, ia hanya menyematkan emoji ombak menandakan tengah berada di dekat pantai.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025