Kisah Hafiz Quran Fatih Seferagic Jadi Kaum Minoritas di AS
- VIVA.co.id/Bimo Aria
VIVA – Tinggal dan hidup di negara dengan jumlah Muslim minoritas tentu tidak mudah bagi seorang penghafal Quran atau hafiz Fatih Seferagic. Terlebih di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, yang dalam beberapa kesempatan kerap menunjukkan sikap kontra terhadap kaum Muslim.
Namun, di balik itu semua, pria kelahiran Jerman ini mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat di Amerika juga sangat toleran terhadap kelompok Muslim. Bahkan Fatih sendiri merasa begitu diterima dan bisa menjalankan keyakinannya dengan baik.
"Amerika adalah negara yang sangat bagus, meskipun (Muslim) minoritas, kami punya banyak sekolah islam punya banyak Masjid, dan alhamdulillah kami semua bersatu sama lain," kat Fatih saat ditemui dalam acara Wardah Heaven on Earth 2.0, di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Senin malam, 13 November 2017.
Menurutnya, banyak hal yang ditampilkan oleh media mengenai Muslim sangat keliru. Fatih sendiri menganggap bahwa kehidupan umat Muslim di Amerika masih berjalan berdampingan dengan penganut kepercayaan lainnya
"Dan alhamdulillah tidak banyak masalah, dan yang kamu lihat di media tidak selalu benar, kenyataannya masih baik-baik saja," ujar Fatih.
Lebih lanjut Fatih menuturkan bahwa dirinya sangat nyaman tinggal di Amerika. Ia merasa bisa menjalankan seluruh ibadah yang telah diperintahkan oleh Islam.
"Saya justru merasa menjalankan Islam menjadi lebih enak dan lebih mudah. Umat Muslim di Amerika juga saling mendukung dan ikatan di sana itu kuat," kata dia.