Gunakan Dumolid, Tora Sudiro Alami Gangguan Jiwa?
- instagram.com/t_orasudi_ro
VIVA.co.id – Kusman Suryakusuma, mantan Deputi Rehab BNN coba menganalisis kemungkinan Tora Sudiro menggunakan dumolid. Dari data yang dipegang Kusman, dumolid merupakan obat tidur, bukan anticemas atau depresi.
Sementara dari keterangan polisi, Tora mengonsumsi dumolid karena insomnia. Padahal, gangguan tidur pun perlu dibedah karena punya beberapa sebab.
"Gangguan tidur itu ada dua, susah tidur, terus tidur gampang tapi jam 1, 2 susah tidur lagi. Gangguan jiwa ringan," ujar Kusman saat ditemui di Polres Jakarta Selatan, Jumat, 11 Agustus 2017.
Kusman melanjutkan, tak bisa tidur bisa disebabkan karena cemas atau depresi. Mereka yang sulit tidur biasanya cemas karena takut kehilangan sesuatu yang belum hilang. Jika seseorang bangun lebih awal, biasanya dikarenakan depresi, karena sudah ada sesuatu yang hilang.
"Ini harus dieksplor, kasih masukan, obat saja enggak bisa nolong. Kalau ketagihan obat, seluruh psikotropik itu efeknya kecanduan, adiksi, kalau sudah kecanduan dosis enggak nutup," kata Kusman.
Kusman berharap dari kasus Tora masyarakat bisa belajar. Tidak lagi takut untuk mendatangi psikater atau dokter jiwa.
"Jangan punya stigma gangguan jiwa berat aja. Kalau yang namanya gangguan jiwa (jadi) stigma, malu ke kami (psikiater). Zat-zat adiksi itu dari jiwa yang pegang," ujar Kusman. (ase)