Bobon Santoso Gak Larang Orang Masak Besar, Tekankan Poin Penting Ini
VIVA – Bobon Santoso, sosok yang dikenal lewat konten Masak Besar-nya yang inspiratif dan menyentuh sisi kemanusiaan, akhirnya resmi mematenkan hak cipta atas format dan konsep kontennya tersebut.
Langkah ini bukan untuk membatasi orang lain membuat konten serupa, melainkan sebagai upaya tegas untuk menjaga orisinalitas dan integritas karya yang ia bangun sejak 2019.
Bobon Santoso menjelaskan bahwa ia tidak akan melarang orang lain melakukan kegiatan Masak Besar meski pelindungan hak cipta telah dimiliki mengatasnamakan dirinya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Bobon Santoso.
- VIVA/Destriadi Yunas.
"Tidak ada batasan untuk siapapun melakukan kegiatan Masak Besar," tulis Bobon Santoso di Instagram, dikutip Senin 14 April 2025.
Bobon Santoso menekankan sejumlah poin penting bagi siapa saja yang hendak mengadakan program masak besar seperti dirinya.
Ia menjelaskan pentingnya kreator lain tidak meniru branding person dan menjiplak kreativitas Masak Besar itu secara keseluruhan. Apalagi, kini banyak konten kreator dengan nama besar yang mulai melakukan program yang sama, seperti Willie Salim.
Bobon Santoso nampaknya khawatir jika kreativitas konten Masak Besar yang ia ciptakan ini akan dicuri oleh konten kreator yang lebih terkenal darinya.
"Tetapi menjadi poin penting ketika pihak lain meniru branding person dan menjiplak kreativitas pencipta melalui karya yaang dibagikan," kata Bobon Santoso.
"Ini yang sedang marak terjadi, di mana karya orisinalitas dari figur tidak berpengaruh dicuri oleh figur yang lebih berpengaruh," tambahnya.
VIVA Militer: Mayjen TNI Eko masak bareng Bobon Santoso
- Denkav 4/SP
Baginya, Masak Besar bukan sekadar konten viral tentang makanan dalam jumlah besar, tapi adalah hasil dari proses panjang yang penuh nilai sosial, pelayanan, dan dedikasi kepada masyarakat, terutama mereka yang berada di pelosok negeri.
"Bagi gue karya Masak Besar ini bukan hanya sekedar konten, bukan tentang pekerjaan semata. Tetapi sudah menjadi pelayanan dan panggilan jiwa untuk berbakti kepada pertiwi," kata Bobon Santoso.
Ia juga menyindir pergeseran nilai yang terjadi di dunia konten saat ini, di mana karya yang sarat makna sosial justru kalah pamor dengan video yang menawarkan hadiah sensasional.
"Karena esensi dari kisah masak besar untuk saudara di pelosok akan terlihat kurang menarik ketimbang sebuah konten masak memasak dengan iming-iming iphone dan motor," pungkasnya.
Langkah mematenkan karya ini diambil bukan hanya sebagai bentuk perlindungan hukum, tapi juga sebagai pesan moral untuk semua kreator bahwa menghargai karya orang lain adalah bagian dari etika berkarya.
Ini adalah ajakan terbuka untuk tidak hanya membuat konten, tapi juga menghargai cerita, perjalanan, dan niat di baliknya.