Sudah Bertemu dengan Willie Salim, Helmy Yahya Singgung Hal Pedas Ini
- IG @helmyyahya
Jakarta, VIVA – Helmy Yahya ikut angkat bicara mengenai sosok Willie Salim menyusul dengan konten 200kg daging rendang sapi yang dibuatnya di Palembang, Sumatera Selatan hilang. Helmy yang juga orang Palembang itu mengaku sudah bertemu dengan sang konten kreator pada akhir pekan lalu.
Diungkap Helmy Yahya, konten kreator berusia 22 tahun itu sudah meminta maaf terkait dengan kontennya yang membuat heboh publik. Namun di saat yang bersamaan, Helmy juga mengungkap bahwa banyak warga Palembang yang merasa tersakiti dengan konten tersebut. Scroll lebih lanjut ya.
“Pagi tadi Willie Salim sudah menemui saya dia sudah minta maaf. Tapi saya betul-betul menekankan bahwa pantas kami (warga Palembang) tersinggung dan banyak orang Palembang baik di sana maupun di rantau yang merasa tersinggung, tersakiti akibat video konten yang dibuat sedemikian tidak bertanggung jawab,” kata Helmy Yahya dikutip dari akun Instagram miliknya.
Helmy Yahya juga sempat menyinggung dengan statment Willie Salim soal persiapannya dalam membuat daging rendang 200kg untuk berbuka puasa. Disebut Helmy bahwa persiapan yang matang tidak matang itu menunjukkan sang konten kreator gagal dalam membuat perencanaan dan hal itu biasa terjadi bahkan dalam dunia bisnis.
“Saya katakan bahwa kamu boleh mengatakan bahwa kamu persiapannya tidak matang. Nah persiapan yang tidak matang itu menunjukkan gagal dalam membuat perencanaan. Gagal membuat perencanaan itu sama saja dengan merencanakan kegagalan. Itu biasa sehari-hari dalam bisnis juga,” kata dia.
“Kadang-kadang karena kita perencanaannya tidak matang atau gagal, itu mengakibatkan kerugian. Kalau kerugian bagi diri sendiri it's okay, tetapi ini kerugian bagi satu masyarakat besar, masyarakat Palembang,” sambungnya.
Willie Salim
- IG @willie27_
Helmy Yahya mengungkap bahwa kurangnya persiapan sang konten kreator itu menyediakan kesempatan mereka yang menonton untuk melakukan hal yang tak diinginkan.
“Willie Salim sudah membuat kesempatan orang untuk mengambil. Kenapa rendangnya dimasak? Kenapa tidak pindang? Kenapa tidak pempek yang lebih cepat. Dimasaknya kan habis berbuka, jadi orang tidak lama nunggu. Kenapa ditinggal? Ya salah kalau ada barang ditinggal di tengah kerumunan itu ada satu orang yang ambil, yang salah adalah orang yang melakukan pembiaran,” ujar dia.
Di sisi lain, Helmy Yahya sendiri menghargai pengakuan Willie Salim yang menyebut konten tersebut bukanlah rekayasa. Namun Helmy sendiri menilai konten tersebut adalah settingan. Dia juga meminta Willie Salim untuk meminta maaf secara tulus kepada warga Palembang menyusul dengan konten rendang tersebut.
Helmy Yahya
- VIVA/M Ali Wafa
“Jadi kamu boleh mengaku ada setting-an atau tidak ya menurut saya ini setting-an, menurut saya. Ini kan mainan saya dulu, saya tahu betul dulu kita rencanakannya secara matang. Dan, saya sarankan dia untuk minta maaf secara tulus kepada satu masyarakat besar,” kata dia.
Helmy yang juga memiliki jabatan sebagai Ketua Asosiasi Konten Kreator Indonesia mengajak content creator untuk mempertimbangkan konten-konten yang mereka produksi.
“Saya sebagai Ketua Asosiasi Konten Kreator Indonesia ingin mengajak kepada content creator, tolonglah pertimbangkan bahwa apa yang kita buat konten itu bisa merugikan banyak orang, tolong hati-hati. Semoga kita semua bisa mengambil hikmahnya,” kata dia.