Sindir Selebriti Pendukung Prabowo-Gibran, Ernest Prakasa: Kontrak Kalian Udah Abis Belum?

Ernest Prakasa
Sumber :
  • IG @ernestprakasa

Jakarta, VIVA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memang belum genap satu tahun berjalan. Namun, masa transisi dari pemerintahan sebelumnya dinilai tidak berjalan mulus, berbeda dengan proses serupa saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerahkan tongkat estafet kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo Bakal Pimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Sore Ini

Kondisi terkini berbagai sektor di Indonesia memantik sorotan tajam publik. Sejumlah kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran mulai menuai kritik keras, terutama karena dianggap bertolak belakang dengan visi besar “Indonesia Emas” yang sempat diusung selama masa kampanye Pilpres 2024. Scroll lebih lanjut ya.

Beberapa hal yang menjadi perhatian publik antara lain adalah alokasi anggaran kementerian yang dikurangi guna mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan nilai mencapai sekitar Rp300 triliun. Di saat yang sama, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat terus melemah, menyentuh kisaran Rp16 ribu per dolar, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan lebih dari 6 persen.

Ricuh, Polisi Amankan 4 Mahasiswa saat Demo Tolak UU TNI di Semarang

Publik juga belum melupakan kontroversi yang sempat timbul ketika Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, membatasi peredaran gas LPG 3 kilogram atau yang dikenal sebagai gas melon. Kebijakan ini memicu keresahan masyarakat luas hingga akhirnya dibatalkan.

Terpopuler: DPR RI Sahkan RUU TNI Menjadi Undang-undang hingga Foodvlogger Codeblu Dituntut 5 Miliar

Selain itu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI baru-baru ini mengesahkan Undang-Undang TNI yang dinilai sebagian kalangan sebagai langkah yang kurang berpihak kepada kepentingan rakyat. Situasi tersebut memperkuat gelombang kekecewaan terhadap kinerja pemerintahan yang baru berjalan beberapa bulan ini.

Kritik tidak hanya ditujukan kepada para pejabat negara, namun juga menyasar para publik figur dan selebritas yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres lalu. Salah satu suara yang paling lantang datang dari komika, sutradara, sekaligus produser film, Ernest Prakasa.

Presiden Prabowo Subianto hadir bersama Wapres Gibran dan Jokowi

Photo :
  • Gerindra

Dalam sebuah video yang diunggah melalui akun Instagram-nya pada Jumat, 21 Maret 2025, Ernest menyinggung langsung para figur publik yang pernah menyatakan dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 02. Ia mempertanyakan posisi mereka saat ini, mengingat situasi negara yang menurutnya sudah masuk dalam kondisi kritis.

“Teruntuk para publik figur, influencer, selebriti, semua yang mendapatkan imbalan untuk mendukung pasangan 02 di Pilpres kemarin, gue cuma mau nanya satu hal. Kontrak kalian udah abis apa belum?” ungkap Ernest Prakasa.

Ia menyerukan agar para pendukung tersebut membuka mata dan bersuara atas kondisi yang terjadi.

“Kalau misalnya kontraknya udah abis, ya bisa kali tipis-tipis repost, retweet. Ini kan keadaan lagi genting nih," ujarnya.

Ernest Prakasa

Photo :
  • IG @ernestprakasa

Menurut Ernest, jika seorang publik figur kini telah memiliki posisi dalam partai politik, masuk ke dalam kabinet, atau menduduki jabatan legislatif, maka wajar jika mereka memiliki kepentingan politik sendiri. Namun, ia mengingatkan bahwa mereka yang mendukung semata-mata karena imbalan sebaiknya tidak bersikap defensif.

“Kalau lo masuk ke parpolnya sekalian, masuk kabinet atau masuk ke legislatif, ya udah lah ya, do your thing lah. Buat temen-temen yang tidak dan kemarin memang melakukannya untuk transaksional aja, ya transaksional aja nggak sih?," ucapnya.

Ernest juga menyoroti dinamika dukungan politik yang sering kali bersifat pragmatis, bukan karena loyalitas ideologis.

“Yang kemarin kan juga udah lewat. Politik itu dasarnya kepentingan, bukan kesetiakawanan. Gue rasa mereka juga nggak akan loyal ke kalian sih,” tambahnya.

Ia pun membuka ruang bagi para publik figur yang mulai menyadari kesalahan dalam pilihan politik mereka.

“Kalau misalnya sekarang ngerasa, 'Ih, nggak nyangka ya gue. Gue pikir, kemarin nggak akan separah ini'. Ya nggak apa-apa, ngaku salah aja,” katanya.  

“Orang Indonesia itu pemaaf lagi. Tinggal bilang, 'Aduh, sori ya, calon yang gue dukung begini. Gue pikir, dia bener-bener baik. Ternyata nggak'. Make sense! Ya agak naif, tapi ya udah, nggak apa-apa,” lanjut Ernest.

Ernest Prakasa

Photo :
  • VIVA/Rizkya Fajarani Bahar

Pria yang juga dikenal sebagai aktor ini menegaskan bahwa banyak orang, bahkan yang apatis sekalipun, tidak menduga situasi akan berkembang seburuk ini.

“Siapa juga yang tahu kalau bakal seperti sekarang? Gue rasa, orang yang apatis pun nggak akan menyangka akan separah ini,” keluhnya.

Menutup pernyataannya, Ernest mengajak para publik figur untuk berani mengakui kekeliruan mereka dalam mendukung calon pemimpin tertentu di masa lalu.

“Belum terlambat untuk bersuara,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya