140 Hari di Senayan, Verrell Bramasta Paparkan Laporan Kinerja sebagai Anggota DPR
- ist
Jakarta, VIVA – Anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta, merilis laporan kinerjanya setelah 140 hari bertugas di Senayan. Berbeda dari anggapan umum terhadap selebriti yang terjun ke politik, Verrell menegaskan bahwa dirinya berkomitmen untuk menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.
“Dari awal saya dilantik, saya sempat bilang kalau ada yang skeptis terhadap saya, ya gakpapa. Tapi saya akan membuktikan bahwa saya bekerja menjadi pelayan masyarakat, dan prioritas saya adalah membantu masyarakat,” ujar Verrell. Scroll lebih lanjut.
Salah satu isu yang menjadi perhatiannya adalah kesejahteraan tenaga pengajar, khususnya guru honorer. Ia mengklaim bahwa perjuangannya dalam hal ini telah mendapat respons positif, dengan terealisasinya kenaikan tunjangan guru honorer oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
“Selama Oktober - Februari, sudah ada puluhan rapat yang dilaksanakan bersama para mitra. Beberapa perjuangan saya bisa dilihat juga di sosial media saya. Mulai dari kenaikan tunjangan guru honorer, yang disuarakan pada 24 Oktober lalu. Dan Alhamdulillah, direalisasikan oleh Pak Prabowo,” katanya.
Selain pendidikan, Verrell juga menyoroti permasalahan di bidang olahraga. Ia menyatakan bahwa saat ini masih memperjuangkan beberapa isu, termasuk tunjangan kinerja (Tukin) dosen yang tertunda sejak 2020, kelangsungan Beasiswa Indonesia Maju Batch 4, serta peningkatan pembinaan atlet nasional.
“Saat ini saya juga sedang memperjuangkan aspirasi tukin dosen yang belum cair sejak 2020. Terkait penerima Beasiswa Indonesia Maju Batch 4 yang terancam terlantar. Dan juga terkait atlet kita yang kurang pembinaan,” tambahnya.
Anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta
- Dok. Istimewa
Laporan Kinerja Verrell Bramasta dalam 140 Hari
Dalam laporannya, Verrell merinci berbagai kegiatan dan inisiatif yang telah dijalankannya selama lebih dari empat bulan di DPR:
1. Mengawal isu tunjangan guru honorer dan vokal dalam rapat terkait kebijakan pendidikan.
2. Memperjuangkan tunjangan kinerja dosen yang belum dibayarkan selama bertahun-tahun.
3. Melakukan audiensi dengan berbagai cabang olahraga terkait pembinaan atlet nasional.
4. Melakukan kunjungan kerja ke Bangkok, Mesir, dan Malaysia untuk memperjuangkan hak dan kesehatan siswa-siswi WNI di luar negeri.
5. Mengunjungi daerah pemilihan sebanyak 50 kali dalam kurun waktu dua bulan.
6. Memperjuangkan aspirasi Beasiswa Indonesia Maju Batch 4 untuk tahun 2025
7. Mendukung dan menyetujui proses naturalisasi pemain sepak bola demi meningkatkan performa Timnas Indonesia di ajang internasional.
8. Berusaha mengubah citra DPR di kalangan Gen Z dan milenial agar lebih positif.
9. Aktif dalam berbagai rapat dan menyuarakan isu-isu strategis.
10. Membangun PAUD serta sarana prasarana di daerah pemilihannya, Jabar VII.
11. Bertindak sebagai juru bicara Fraksi PAN dalam urusan diplomasi luar negeri.
12. Melakukan kunjungan spesifik ke lima daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), termasuk NTB.