Fedi Nuril Blak-blakan Ngaku Malu dengan Pidato Presiden Prabowo yang Sebut 'Ndas Mu'
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menjadi sorotan dalam acara perayaan Hari Ulang Tahun ke-17 Partai Gerindra yang digelar di Sentul City International Convention Center, pada Sabtu 15 Februari 2025.
Dalam pidatonya, Prabowo mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap kritik yang menyebut kabinetnya sebagai "kabinet gemuk".
Sebagaimana yang telah diketahui, di dalam pemerintahan Prabowo terdapat 48 menteri, 55 wakil menteri, lima pejabat dengan jabatan setara menteri, serta sejumlah utusan khusus, staf khusus, dan penasihat khusus.
"Ada orang pintar, kabinet ini kabinet gemuk, terlalu besar... ndasmu."
Dengan kata "ndasmu" yang berarti "kepalamu", Prabowo seolah menunjukkan rasa kesalnya terhadap tudingan tersebut, meskipun di dalam acara tersebut ada reaksi tawa dari sebagian orang yang hadir.
Hadir pula sejumlah tokoh penting dalam acara tersebut, termasuk Presiden Joko Widodo beserta anaknya, Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden dan beberapa ketua umum partai politik.
Fedi Nuril Kritik Gaya Pidato Prabowo
Fedi Nuril
- IG @fedinuril
Sementara itu, aktor Fedi Nuril, yang kerap mengomentari isu politik di platform X, tidak menahan rasa malunya atas pernyataan Prabowo.
Melalui unggahan di platform tersebut, Fedi menulis, "Gue malu Presiden RI yang sudah berumur 73 tahun berpidato menggunakan gestur ala bocah 'nye…nye…nye' dan ngomong, 'ndasmu'. Di ruangan itu reaksinya banyak yang ketawa pula."
Kritik yang disampaikan oleh Fedi Nuril terhadap pidato Presiden Prabowo telah mencuri perhatian publik dan memicu perdebatan sengit mengenai gaya kepemimpinan serta strategi komunikasi politik yang diterapkan di Indonesia.
Sementara itu, beberapa warganet juga memberikan dukungan terhadap pandangan Fedi Nuril, menyatakan bahwa kritiknya mencerminkan keresahan mereka tentang pola komunikasi yang dinilai kurang efektif dalam menjangkau masyarakat luas.
“Bayangkan pidato begini ditonton anak-anak se-Indonesia. Ejekan childish dan "ndasmu" akan dinormalisasi serta dengan mudah ditiru anak-anak se-Indonesia. Bayangkan daya rusaknya dari satu sisi itu aja,” komentar dari akun @imanomics.
