Setahun Tanpa Dante, Tamara Tyasmara Ungkap Perasaan yang Masih Terasa Berat
- VIVA/Ega Shepiani
Jakarta, VIVA – Setahun sudah berlalu sejak kepergian Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante, putra tercinta dari Tamara Tyasmara dan Angger Dimas.
Dante meninggal dunia pada 27 Januari 2024 setelah mengalami tenggelam saat berenang bersama Yudha Arfandi, kekasih Tamara saat itu.
Kepergian Dante meninggalkan luka mendalam, khususnya bagi sang ibu yang harus belajar menerima kenyataan pahit ini.
Tamara Tyasmara
- VIVA.co.id/Aiz Budhi
Dalam mengenang setahun kepergian anaknya, Tamara mengungkapkan bahwa meski sudah setahun, dirinya masih terus berproses untuk menerima dan ikhlas.
"Ya mau nggak mau harus ikhlas, tapi kan namanya ikhlas itu berat ya. Sudah setahun kan ya pengen Dante bahagia di sana, pelan-pelan di sini aku belajar ikhlas," ujar Tamara.
Tamara juga mengakui bahwa pada awal kepergian Dante, dia merasa sulit untuk menerima kenyataan. Dia sempat berada dalam fase menyangkal dan berharap bahwa anaknya akan kembali.
"Berasanya makin lama justru makin berasa. Awal-awal tuh masih mikir kayak nanti ada lagi mungkin, atau gimana. Nah, ke belakangan ini baru ngerasa bahwa Dante udah nggak ada," ungkapnya.
Kepergian Dante memang sangat meninggalkan kesan yang mendalam, namun Tamara terus berusaha untuk tetap kuat. Ia ingin Dante dapat merasakan kebahagiaan di tempat yang lebih baik.
"Aku hanya ingin Dante bahagia di sana," katanya.
Sementara itu, Yudha Arfandi, yang saat itu bersama Dante, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Dante.
Yudha divonis dengan hukuman 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Meski sudah mengajukan banding, Pengadilan Tinggi Jakarta menolak permohonan tersebut dan menguatkan vonis yang ada.
Kehilangan ini tentunya sangat berat bagi Tamara dan keluarga, namun mereka tetap berharap keadilan dapat ditegakkan dan kejadian serupa tidak terulang lagi. Tamara terus berusaha melanjutkan hidupnya meski rasa kehilangan yang mendalam tetap ada.
Dia berharap melalui proses belajar ikhlas ini, dia bisa terus tegar menjalani kehidupan dengan penuh kekuatan, sambil mengenang Dante dengan penuh kasih sayang.
