Wasiat Terakhir Emilia Contessa Sebelum Meninggal Dunia
- VIVA.co.id/Al Amin
Jakarta, VIVA – Berita duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Emilia Contessa, selebritas senior yang juga dikenal sebagai ibunda penyanyi Denada, telah berpulang pada Senin, 27 Januari 2025. Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh manajer Emilia Contessa, Risna Ories.
“Kabar itu benar, Emilia Contessa meninggal dunia,” ujar Risna saat dihubungi awak media.
Emilia Contessa
Sebelum kepergiannya, Emilia sempat membagikan cerita mengharukan mengenai wasiat yang ia tuliskan untuk keluarganya. Dalam wawancara bersama Indra Herlambang yang dilansir di kanal YouTube, ia mengungkapkan bahwa wasiat tersebut dititipkan kepada sang suami saat ia mengalami sakit parah akibat frozen shoulder.
“Aku sakit frozen shoulder di bagian bahu sebelah kiri. Itu penyakit tidak mematikan, tetapi sakitnya luar biasa, nauzubillah. Aduh,” tutur Emilia.
Menurut Emilia, rasa sakit yang ia alami sangatlah hebat hingga ia harus menerima suntikan painkiller dua hari sekali di rumah sakit. Kondisi itu membuatnya merasa perlu mempersiapkan diri dan keluarganya untuk segala kemungkinan yang terjadi.
“Saya sempat mengumpulkan keluarga, anak-anak, lalu suami saya. Saya pesan, kalau terjadi apa-apa sama saya, maka ini pesan saya,” ujarnya.
Emilia merasa bahwa hidupnya sudah tak lama lagi. Ia merasa penyakit yang dideritanya tak akan membawanya pada kesembuhan hingga pada akhirnya Emilia membuat wasiat yang diperuntukkan pada keluarganya.
Emilia Contessa
- instagram.com/senator_emiliacontessa
"Saya sudah sampai begitu karena frozen shoulder itu tidak akan mematikan tetapi sakitnya nauzubillah berapa lama saya bisa bertahan dengan kesakitan itu," tuturnya.
Tambahan informasi, Emilia Contessa dikenal sebagai penyanyi dengan suara emas yang berhasil membawa lagu-lagu hits di era kejayaannya. Selain itu, ia juga kerap menjadi inspirasi bagi generasi muda karena dedikasinya terhadap dunia musik dan seni.
Tak hanya sukses di dunia hiburan, Emilia juga dikenal sebagai sosok ibu yang tangguh bagi anak-anaknya. Denada, salah satu putrinya, sering mengungkapkan rasa bangganya kepada sang ibu yang dianggap sebagai panutan hidupnya.
