Baim Wong Mendadak Butuh Perempuan Cantik

Sumber :
  • VIVA.co.id/Isra Berlian

Jakarta, VIVA – Baim Wong kembali menjadi produser sekaligus sutradara untuk film bergenre drama-thriller-horor berjudul Sukma. Menariknya ide film cerita ini berkaitan dengan kecantikan perempuan. Terkait dengan alasan mengapa film ini lebih mengangkat tema tentang obsesi perempuan ingin cantik ini mendapat respon dari Luna Maya. Luna Maya sendiri sempat melempar kelakar di hadapan awak media saat salah satu pewarta menanyakan hal tersebut.

Kiano Bakal Ikut Main di Film Horor, Keinginan Baim?

"Karena Baim lagi butuh perempuan cantik," kata Luna Maya saat ditemui awak media di Tiger Wong Bintaro, Rabu 22 Januari 2025.

"Pas banget ini kamera semua. Bagus, bagus," sahut Baim Wong.  

Belum Syuting, Film Horor Terbaru Garapan Baim Wong Dipastikan Diputar di 10 Negara

Di sisi lain, terkait dengan ide cerita film Sukma yang dilatari tentang obsesi perempuan untuk tampil cantik. Baim Wong mengaku sulit untuk menjelaskan namun yang pasti kata dia film ini cukup berbeda dari film horor lainnya. 

"Kalau itu bukan saya ngga mau jawab tapi ibu (Christin Hakim) yang lebih bisa jawab. Kenapa perempuan, buat saya jawaban ibu itu pengetahuan, kenapa sebenarnya perempuan, cetita ini beda tapi ketika bisa menyimpulkan ini cerita tentang perempuan, kaget saya ketika punya narasi dari ibu," kata dia.

Sempat Underestimate, Fedi Nuril Malah Bintangi Film Horor Terbaru Baim Wong, Kenapa?

Sementara itu, Christine Hakim sendiri menjelaskan bahwa tema film ini didasarkan pada kenyataan bahwa semua perempuan di dinia ini ingin cantik dan awet muda. 

"Itu sangat sekali paham dan detail yang digambarkan tema ini," kata dia.

Namun kata Christine jika berbicara andil pesan moral sebenernya bukan hanya perempuan saja tapi bahwa sebagai  manusia kita suka lupa kalau semua ada batasnya. Sementara kehidupan di dunia ini, yang terjadi bertolak belakang dengan apa yang seharusnya dilakukan yaitu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan ataupun ambisinya atau haea nafsu. 

"Ini hal nilai nilai paling dasar dalam kehidupan dan karakter manusia, bahwa sebetulnya ada manusia-manusia seperti itu, nah ini adalah menjadi sebuah metafor-metafor karakter apa ini karakter Luna,  karakter Oka, bagaimana kecintaan kita terhadap sesuatu yang membuat kita lupa," kata dia. 

Dia menambahkan bahwa melalui film ini juga ingin disampaikan bahwa sesungguhnya cinta itu tanpa batas cinta hanya manusia dengan sama Tuhan. 

"Tapi dalam kehidupan yang horisontal semuanya apapun intinya adalah bagaimana kita bisa mengontrol diri kita karena setiap agama mengajarkan dan meyakinkan kepada kita bahwa musuh yang terbesar adalah dalam diri kita. Jadi inilah yang digambarkan dalam tokoh-tokoh dunia," ujar dia.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya