Aktor China Diculik di Thailand, 3 Hari Dipekerjakan di Pusat Penipuan Terkenal
- CNN.
Bangkok, VIVA – Aktor Wang Xing mendapatkan pengalaman tak menyenangkan saat berkunjung ke Bangkok, Thailand. Ia diculik selama tiga hari dan menjalani hidup dalam ketakutan. Penampilannya pun berubah drastis, rambutnya dicukur serta badannya yang terlihat semakin kurus.
Aktor Tiongkok berusia 31 tahun ini mulanya terbang ke Bangkok untuk menghadiri panggilan casting film. Tetapi, dia dijemput di bandara dan dibawa ke pusat penipuan di Myawaddy, Myanmar, yang merupakan pusat penipuan dunia maya yang terkenal di seberang perbatasan Thailand. Wang termasuk di antara ratusan ribu orang yang diperdagangkan ke dalam kompleks penipuan, sebagian besar dijalankan oleh sindikat kejahatan Tiongkok, yang telah berkembang biak di Myanmar. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Para korban ditahan di luar keinginan mereka dan dipaksa melakukan skema penipuan online di kompleks yang dijaga ketat, di mana mantan tahanan mengatakan pemukulan dan penyiksaan adalah hal biasa.
Aktor China, Wang Xing (kanan).
- CNN.
Namun Wang menganggap dirinya salah satu dari sedikit orang yang beruntung. Pada tanggal 7 Januari 2025, hanya beberapa hari setelah dia dilaporkan hilang di kota perbatasan Thailand, Mae Sot, pihak kepolisian berhasil menemukannya dan membawanya kembali ke Thailand.
Pihak berwenang Thailand telah melakukan pengendalian dan berusaha meyakinkan wisatawan Tiongkok yang khawatir tentang keamanan negara itu. Sekembalinya Wang ke Thailand, petugas kepolisian mendampingi aktor tersebut saat ia berbicara kepada awak media
“Anda pikir Thailand aman bagi Anda, bukan? Bisakah Anda berbicara dalam bahasa Mandarin untuk memberi tahu orang lain?” kata salah satu polisi Thailand, seperti dilansir dari CNN, Rabu 15 Januari 2025.
“Thailand cukup aman, jadi tidak perlu khawatir. Jika saya mempunyai kesempatan di masa depan, saya pasti akan kembali ke sini lagi," jawab Wang.
Tak lama setelah penyelamatan Wang, petisi dari keluarga 174 warga negara Tiongkok yang hilang di Myanmar menjadi trending di media sosial Tiongkok, memohon pemerintah berbuat lebih banyak untuk membantu membawa mereka pulang.
"Kami tidak berniat menghasut konfrontasi apa pun; kami hanya berharap untuk benar-benar menarik perhatian pemerintah dan mempercepat upaya untuk mengintensifkan dan mempercepat tindakan keras,” kata petisi tersebut.
Sebuah spreadsheet dibagikan secara online agar anggota keluarga dapat mengisi rincian orang yang mereka cintai. Jumlah ini telah berkembang dari awalnya 174 menjadi lebih dari 1.200 korban.
