Chef Renatta Bongkar Rahasia, Kenapa Makanan di Restoran Itu Mahal

Chef Renatta Moeloek
Sumber :
  • IG Renatta Moeloek

Jakarta, VIVA –  Profesi Chef memiliki tanggung jawab untuk menciptakan hindangan yang lezat. Dan di balik kelezatannya ini, membuat menu hidangan di restoran memiliki harga yang tinggi alias mahal. Terkait hal ini, Chef Renatta buka-bukaan, mengapa harga menu di restoran bisa menjadi sangat mahal. 

Rahasia Membuat Masakan Lezat dengan Keju Olahan, Langsung dari Chef Renatta

Diungkapkan Chef Renatta, kunci mengapa hidangan di restoran mahal, salah satunya karena saat pengolahan makanannya tidak menggunakan micin atau penyedap rasa. Sebagai Chef, Renatta mengaku ini juga merupakan harga diri untuk seorang chef.

"Secara personal gue gak anti micin, kalau sekadar masak di rumah. Tapi secara profesional, ngapain lu pakai micin, bukan ego si, tapi harga diri buat gue," kata Renatta.

Ini Gaya Hidup Sehat dan Kecantikan Alami Menurut Chef Renatta

Baginya, akan sangat mudah memasak dan menciptakan makanan enak dengan menggunakan penyedap rasa, tapi buat seorang chef menjadi seni tersendiri bagaimana menciptakan cita rasa masakan lezat dengan bahan alami tanpa micin. 

Pamer Foto Masakan, Chef Renatta Tuai Cibiran Warganet: Disebut Mirip Sesajen hingga Kuburan Baru

"Karena micin itu gurih, gurih itu flavour, ada manis, ada asin, ada pait, ada asem, itu flavour. Tapi gurih itu bisa lu produce sendiri tanpa pakai yang instan karena ada bahan bahan alami yang punya glutamat alaminya. That's the point, art of cooking," katanya dalam podcast bersama Kemal Pahlevi.

Renatta juga mengumpamakan, seperti halnya ikan asin, juga sudah memiliki rasa gurih. Jadi katanya, buat apa ditambahkan dengan micin. 

"Bukan gengsi si, karena elu datang ke restoran itu, lu kalau bikin sayur sop lu cuma taro ceker 2 biji kasih kaldu ayam ya udah enak, tapi kettika lu ke restoran lu pakai tulang ayam yang bener ada bagian sayap ayam yang lu harus infuse ke air itu biar enak, bikin kaldu yang bagus dan kasih aromatik bahan bahan alam bawang-bawangan. Jadi lu harus menciptakan gurih sendiri, bukan instan, butuh waktu, jadi ngapain masih cari micin. Gak asik aja instan," katanya.

Untuk itulah, katanya, mengapa hidangan di restoran menjadi sangat mahal lantaran seorang chef butuh usaha yang keras untuk menciptakan hidangan dengan rasa gurih yang lezat tanpa bantuan bahan-bahan instan seperti micin. 

"Jadi lu harus bikin stok yang bagus, lu mau bikin base yang bagus, jadi lu taro bahan apa aja supaya rasanya jadi balance jadi makanan yang enak. Tapi kalau lu taro micin, jebret kan udah langsung gurih. trus bedanya dimana," kata Renatta.

Diakuinya, lidah orang Indonesia sangat dimanjain dengan micin. Sehingga miris, orang-orang kebanyakan hanya memasak sekedarnya saja.

"Micin itu ngebatasin skill sama kreativitas orang untuk masak. Kayak ini kurang enak ini, ow mungkin bikin kaldunya salah, ow mungkin wortelnya gak sebagaus yang kemarin. Orang kan kalau gak dikasih yang instan balik lagi jadi mikir, gimana caranya bikin masakan yang gurih. Dengan adanya micin orang jadi malas jadi masaknya ngasal aja," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya