Lolly Ungkap 2 Permintaan Tak Terduga Usai Kabur dari Rumah Aman
Jakarta, VIVA – Nama Lolly kembali menjadi perhatian publik setelah kabur dari Rumah Aman beberapa waktu lalu. Razman Arif Nasution, pengacara yang mewakili Lolly membeberkan dua permintaan besar yang disampaikan oleh anak tersebut setelah melarikan diri.
Menurut Razman, kedua permintaan Lolly tidak ada kaitannya dengan masalah ibu kandungnya, Nikita Mirzani.
"Pertama, dia tidak mau kembali ke Rumah Aman. Bahkan dia sampai bilang, lebih baik mati daripada harus dibawa balik ke sana," ungkap Razman dalam wawancara yang dikutip dari Intens Investigasi.
Permintaan kedua dari Lolly adalah jika ia harus dipindahkan dari tempat tersebut, dia hanya ingin tinggal di rumah Razman atau di tempat lain yang lebih aman dan nyaman.
"Lolly tidak mau jika dipindahkan ke tempat lain selain rumah saya," lanjut Razman.
Namun, setelah melakukan pertemuan dengan pihak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) dan Kepolisian, akhirnya diputuskan bahwa Lolly akan dipindahkan ke Rumah Sakit Polri (RS Polri).
Keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa Lolly mendapat perawatan yang tepat, terutama dari segi psikologis. Razman memberikan penjelasan bahwa RS Polri dipilih karena fasilitasnya yang cukup baik.
"Tempat baru Lolly ini sangat representatif. Bisa dibilang kayak hotel bintang dua, ada TV, AC, kulkas, bahkan kamar mandi dalam," ujar Razman.
Diberitakan sebelumnya, Lolly sempat menjadi perhatian publik setelah kabur dari rumah aman tempat ia ditempatkan.
Rumah aman tersebut sebelumnya dianggap sebagai perlindungan bagi Lolly yang diduga menjadi korban pelecehan dan aborsi yang melibatkan TikToker Vadel Badjideh. Namun, alih-alih merasa aman, Lolly justru memutuskan untuk keluar dari tempat tersebut dan mendatangi Polres Jakarta Selatan bersama pengacaranya, Razman Arif Nasution.
Lolly mengungkapkan ketidaknyamanannya selama berada di rumah aman. Ia merasa tidak betah karena harus tinggal bersama sejumlah wanita dengan berbagai masalah, termasuk mereka yang disebutnya sebagai "orang open BO”.
"Kabur, nggak betah. Dari jam 11 malam udah keluar. Disitu aku disatukan sama orang open BO, sama orang gila, sama orang HIV. Siapa juga yang mau disatukan sama orang gila?" ujar Lolly.