Denny Sumargo Terjun Langsung Belanjakan Uang Donasi Rp1,3 M: Kita Kosongin Nih Toko!

Denny Sumargo di gedung Kementerian Sosial
Sumber :
  • TikTok @PopulerSeleb

Jakarta, VIVA – Kisruh masalah uang donasi Agus Salim akhirnya menemukan titik terang. Uang donasi senilai Rp 1,3 miliar yang beberapa bulan ini dipermasalahkan akhirnya disepakati untuk disalurkan sebagai bantuan kepada para korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Agus Tak Ikhlas Duit Donasinya Dialihkan ke Korban Bencana di NTT, Praktisi Hukum: Tak Ada Ikatan Hukum, Sah-sah Saja

Sebagai pihak yang memberikan ruang pertama kali untuk pengadaan donasi ini, Denny Sumargo turun tangan langsung membantu Garry Julian selaku Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan yang dulunya diketuai oleh Pratiwi Noviyanthi atau Teh Novi. Scroll untuk info selengkapnya, yuk!

Denny Sumargo sampai meluangkan waktunya bertolak ke NTT untuk memastikan uang dari para donatur itu digunakan dengan semestinya. Ia pun ikut membelanjakan uang tersebut untuk membeli keperluan sehari-hari yang akan didonasikan pada korban bencana alam di Lewotobi.

Uang Donasi Diserahkan ke Korban Bencana, Agus Salim Singgung Soal Janji yang Belum Ditepati

"Kita akan pecahkan uangnya, dari kemarin kan belum jadi barang. Hari ini kita jadikan barang, kita kosongin nih toko," ujar Denny Sumargo, mengutip video TikToknya, Rabu 8 Januari 2025.

Uang Donasi Rp1,3 Miliar Disalurkan ke Korban Bencana Alam, Agus Salim: Saya Gak Ikhlas Dunia Akhirat!

Denny Sumargo dan tim nampak bertekad menghabiskan uang miliaran rupiah itu agar kisruh masalahnya segera dituntaskan. Nantinya Denny Sumargo dan tim akan mempersiapkan paket bantuan untuk sekitar 2200 kepala keluarga yang terdampak bencana di sana. 

Setelah melihat-lihat sejumlah barang di satu toko, Denny Sumargo meminta bantuan pada sang pemilik toko supaya menyediakan ruang khusus untuknya menata barang-barang yang sudah dibeli sebelum nantinya akan disalurkan.

"Kita kan butuh sekarang gimana caranya mempaketin semua itu untuk 2200 kepala keluarga, lengkap. Jadi kita tinggal naikkan ke atas mobil kan. Nah kita butuh space, kita juga butuh mobile karena ada beberapa yang mungkin kayak baju gini nggak punya, nanti kita cari, terus dikirim ke situ, nanti dipaket semua gitu," kata Denny Sumargo. 

Beranjak ke toko kedua, Denny Sumargo mencari pakaian yang bisa dipakai sehari-hari untuk wanita, pria, dan anak-anak. Ia memprioritaskan barang-barang yang murah dan memberikan harga grosir supaya bisa dibeli sebanyak mungkin dan jangkauan donasinya bisa lebih luas. 

"Jadi tetap kita cari barangnya yang harganya murah dan grosir. Cari kaos sama daster," ujarnya. 

Beres belanja di toko kedua, Denny Sumargo beralih ke toko berikutnya di mana ia mencari kipas angin. Menurut informasi yang didapatkan, tenda-tenda pengungsian di Lewotobi ternyata tidak dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti kipas angin sehingga banyak pengungsi yang kepanasan. 

Denny Sumargo juga membeli sejumlah peralatan makan seperti piring, gelas, hingga termos air panas.

"Lanjut kipas angin, karena tenda-tenda di sana itu nggak ada kipas angin sama sekali. Jadi mereka kepanasan. Kita beli kipas angin, ember, untuk keperluan mencuci dan lain-lain," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya