Tak Terima Ayahnya Dipaksa Berjualan, Anak Pak Tarno Jengkel dengan Ulah Ibu Tirinya
- Tangkapan Layar
VIVA – Sosok pesulap Pak Tarno belakangan ini terus menjadi sorotan publik lantaran kondisi kesehatannya. Pak Tarno diketahui sempat mengalami serangan stroke beberapa waktu lalu. Akibat stroke yang dialaminya, aktivitas Pak Tarno pun terbatas.
Lantaran stroke tersebut Pak Tarno juga harus duduk di atas kursi roda. Selain itu, kondisi kesehatannya juga mempengaruhi pekerjaannya.
Alhasil belakangan ini Pak Tarno banyak berjualan di depan kediamannya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Ria Ricis dan Pak Tarno
- Tangkapan Layar
Namun sayangnya, kondisi tersebut membuat anak Pak Tarno dari istri pertamanya marah. Bukan tanpa sebab, Aisyah menilai kondisi sang ayah dimanfaatkan oleh ibu tirinya, Dewi.
“Saya tidak suka bapak diperdagangkan atau diperjualbelikan seperti itu,” kata dia dikutip dari tayangan YouTube.
Lebih lanjut, Aisyah juga menginginkan sang ayah bisa mendapat penanganan medis.
Pak Tarno Kini Berjualan Pakai Kursi Roda, Raffi Ahmad Sempat Tawarkan Bantuan
- istimewa
Mengingat selama beberapa waktu belakangan ini pria yang dikenal publik dengan jargon ‘simsalabim jadi apa prok prok prok’ itu sempat mendapat beberapa bantuan finansial seperti dari Willie Salim, Ria Ricis hingga Raffi Ahmad.
“Dia kan sudah dapat banyak donasi sampai puluhan juta. Masa iya tidak bisa membawa Bapak saya ke rumah sakit?,” kata dia.
Di sisi lain, Aisyah juga mengungkap bahwa untuk berkomunikasi dengan sang ayah, dirinya juga mengaku kesulitan.
“Kalau untuk telepon enggak, karena untuk telepon saja sekarang sulit semenjak Bapak sama Bu Dewi,” kata dia.
Sebagai informasi saat ini Pak Tarno diketahui tinggal dan diurus oleh istri mudanya yang ke-10 yakni Dewi.
Selama dalam perawatan Dewi, pak Tarno lebih banyak berjualan di depan rumah mereka. Hal ini yang membuat adanya pertikaian antara istri pertama dan istri terakhir pak Tarno.
Dulu Dekat, Kini Jauh? Anak Pak Tarno Ungkap Alasan Sulit Bertemu Ayahnya
Aisyah merasa sebagai anak dirinya cukup sulit untuk bisa bertemu dengan Pak Tarno. Apa yang membuatkan kesulitan bertemu sang ayah?
