Tak Terima, Istri Pertama Tuduh Istri Muda Eksploitasi Pak Tarno yang tengah Sakit
- Tangkapan Layar
Jakarta, VIVA – Sariah, istri pertama pesulap kondang Pak Tarno, mengungkapkan kesedihan mendalam melihat kondisi suaminya saat ini.Â
Berdasarkan salah satu tayangan Youtube, Sariah mengaku hanya bisa menyaksikan Pak Tarno melalui layar kaca karena merasa ditinggalkan.
"Saya cuma ngelihat doang dia di TV, di HP, di YouTube," tukas Sariah.
Air mata Sariah tak terbendung saat menceritakan bagaimana ia merasa sangat prihatin dengan kondisi kesehatan Pak Tarno yang semakin menurun. Ia menuding istri muda Pak Tarno, Dewi, telah memanfaatkan kondisi suaminya untuk kepentingan pribadi.
"Saya enggak terima dia dibawa ke mana-mana, dibawa jualan di sekolahan-sekolahan. Kasihan saya sama suami saya," ungkap Sariah dengan nada sedih.
Sariah juga mempertanyakan kemana keberadaan bantuan-bantuan yang diberikan oleh rekan artis dan donatur untuk Pak Tarno. Ia menduga uang tersebut tidak digunakan untuk biaya pengobatan suaminya, melainkan untuk kepentingan pribadi Dewi.
"Duit mah dari orang, katanya dikasih Raffi, dari wartawan, dari manajer-manajer lah pada dikasih. Entah itu duit ke mana, harusnya buat ke rumah sakit," ujar Sariah.
Ia pun tak tahan untuk menuding Dewi sebagai istri yang serakah dan suka menghabiskan uang milik Pak Tarno.
"Ini orang baru, ini mah orang serakah, nggak tahu diri," keluh Sariah
Sariah berharap agar Pak Tarno bisa kembali padanya dan mendapatkan perawatan yang layak. Ia juga meminta kepada publik untuk turut prihatin dan memberikan dukungan kepada suaminya.
"Masih suka nangis saya lihat HP, kadang-kadang suka nangis. Ya namanya suami sendiri," ujarnya.
Di sisi lain, Dewi menjelaskan uang yang diberikan Raffi Ahmad langsung disimpan oleh suaminya. Bahkan Dewi mengaku tak ikut campur soal keuangan yang dimiliki sang suami.
"Pak Tarno itu duit dari donasi dia simpen di celengan, saya pun nggak tahu disimpan di mana. Kalau soal keuangan, saya nggak megang," ucap Dewi.
Terkait suaminya yang masih berjualan, Dewi menjelaskan bahwa hal tersebut memang murni keinginan suaminya. Pak Tarno tak betah jika harus berdiam diri di rumah, sehingga membuatnya mencari aktivitas dengan berjualan.
"Pak Tarno jualan di sekolah itu memang keinginan dia sendiri. Dia emang enggak betah di rumah. Dia selalu telepon sopirnya minta jemput, terus pergi jualan apa gitu. Katanya, kalau di rumah dia stres dan nggak bisa dikekang orangnya," katanya.