Habib Ja'far Berbagi Hadiah Natal, Isinya Melambangkan Khas Budaya Arab Saudi
- IG @husein_hadar
Jakarta, VIVA – Toleransi antar umat beragama di Indonesia terkenal sangat besar karena bukan hanya umat Muslim yang tinggal di negara ini tetapi juga agama-agama lainnya termasuk Kristen dan Protestan. Dalam raya merayakan Hari Natal kemarin, rasa toleransi itu ditunjukkan oleh habib Ja'far yang merupakan seorang tokoh agama Islam. Berkat ilmu dan pengetahuan dalam beragama yang sangat tinggi, Habib Ja'far jadi tahu bagaimana hukumnya memberikan hadiah Natal kepada umat Kristiani.
Di Natal tahun ini, Habib Ja'far bahkan menyiapkan bingkisannya sendiri yang hendak ia berikan kepada teman-teman dekatnya. Bukan hanya para tokoh agama, tetapi juga teman-teman dekatnya yang merayakan Natal.
"Jadi ini gue lagi nyiapin hadiah yang bakal dikirim ke saudara-saudara Kristiani. Baik yang Katolik maupun Protestan, baik umatnya maupun tokoh agamanya yang selama ini dekat dengan gue, sering ngonten sama gue. Di antaranya ada Pendeta Marcel, Pendeta Tommy, Romo Aan, Winona, dan ada sobat baru Stanley Hao," kata habib Ja'far, mengutip video TikToknyaa, Kamis 26 Desember 2024.
Habib Ja'far sampai duduk di lantai untuk mengemas hadiah Natal teman-temannya itu. Menurutnya, dengan mempersiapkan bingkisannya sendiri maka bukan hanya hadiah fisik yang akan diterima oleh rekan-rekannya, tetapi juga cinta dan ketulusannya untuk mempersiapkan hal tersebut.
"Kita bakal packing sendiri agar terasa perjuangannya dan InsyaAllah yang sampai ke mereka bukan hanya hadiah fisiknya tapi ketulusan hati kita dalam mengirimkan hadiah ini," jelasnya.
Menurut Habib Ja'far, dalam ajaran Islam umatnya diajarkan untuk saling mencintai sesama manusia dan umat antar agama. Sehingga, pemberian hadiah ini merupakan salah satu wujud perhatian dan cinta kasihnya kepada umat Kristiani.
Habib Ja'far memberikan wewangian khas Arab saudi termasuk minyak wangi dan bukhur atau sejenis dupa yang terbuat dari serutan kayu dan dicampur dengan minyak wangi. Lewat wewangian ini, Habib Ja'far berharap mereka yang merayakan Natal juga bisa belajar soal budaya Arab yang memiliki wewangian khas.
"Minyak wangi dan bukhur, bukan hanya bukhurnya tapi juga baranya dan tempat untuk membakar bukhurnya. Ini wewangian khas Arab lah. Kenapa gue pilih ini? Untuk membuat hubungan kita antar umat beragama semakin wangi dan hangat dengan wewangian berasap ini, sekaligus untuk saling mengenal perbedaan budaya di antara gue dan sebagian saudara Kristiani, yang sebagian dari mereka itu Chinese," jelasnya.