7 Tahun di Negeri Kanguru: Acha Sinaga Ungkap Susahnya Hidup di Sydney Tanpa Uang
- Tangkapan Layar
Jakarta, VIVA – Acha Sinaga diketahui sempat menetap di Sydney Australia selama 7 tahun lamanya. Kini Acha dan suaminya Andy diketahui sudah kembali ke tanah air untuk menetap di sini. Tampil di podcast milik Melaney Ricardo, Acha Sinaga mengungkap kesulitannya selama tujuh tahun tinggal dan menetap di Sydney.
“Bagaikan bumi dan langit sih ya, orang-orang liat di postingannya ‘wah bagus banget, bangunannya cantik, hidupnya enak banget’ mohon maaf kita bangun tidur udah harus masak, bersihin rumah, sikat kamar mandi, kalau di Jakarta ada mbak (ART) aku dari kecil princess banget ada si mbak di rumah. Itu cara Tuhan mengajarkan aku in a hard way untuk belajar mandiri dan melayani suami,” kata dia dikutip dari tayangan YouTube milik Melaney Ricardo.
Selama tujuh tahun tinggal di Sydney Australia, Acha Sinaga juga mengungkap suka dukanya membangun rumah tangga dengan suaminya Andy selama di sana. Di awal-awal pernikahan kata Acha dirinya dan sang suami tidak memiliki uang sama sekali. Uang mereka sendiri dihabiskan dalam acara resepsi pernikahan yang digelar di Bali beberapa tahun silam. Belum lagi dirinya juga harus hidup lebih hemat lantaran di Sydney dirinya tidak memiliki pekerjaan tetap.
“Sebenarnya selain penampilan dan lain-lain, yang mungkin susah juga buat aku adalah nikah nih terus pindah dan kita mulai dari 0. Aku bisa bilang aku sama Andy enggak punya duit sama sekali. Beneran dimulai dari 0, kita kan mau resepsi di Bali, banyak sekali pengeluaran, kita enggak honeymoon. Bisa dibilang itu penyertaan Tuhan zaman zero sekarang Tuhan kasih kita berkat yang luar biasa. Kalau diingat-ingat yang berat itu harus berhemat, pekerjaan aku di Jakarta, di Sydney enggak ada syuting. Kemudian cari kesibukan bikin YouTube, belajar ngedit dari sana orang lebih kenal aku lewat YouTube,” ujar dia.
Soal pekerjaan, selama tinggal di Sydney Acha Sinaga diketahui lebih banyak membuat konten endorsment. Dia juga lebih sering membuat konten YouTube keseharian yang ternyata banyak diminati oleh pengguna media sosial.
“Sebelum hamil (anak pertama) ada waktu 1,5-2 tahun aku bawa barang-barang endorsment di Jakarta kita bikin kontennya di Sydney, which brand happy karena hasilnya bagus. Kita bikinnya niat, akhirnya brand senang kerjasama kita, karena hasilnya post production bagus,” jelasnya.