Salmafina Sunan Ungkap Keinginan Menikah dan Rayakan Natal Bersama Keluarga Pasangan
- Instagram/salmafinasunan
Jakarta, VIVA – Salmafina Sunan, putri dari pengacara kondang Sunan Kalijaga, telah memeluk agama Kristen selama kurang lebih lima tahun. Keputusan besar tersebut membuatnya menjalani perayaan Natal dengan cara yang berbeda dari keluarganya, yang masih menganut agama Islam.
Meski sering merayakan Natal di luar negeri, Salmafina mengungkapkan keinginannya untuk segera menikah dan merasakan Natal yang lebih hangat dan intim bersama keluarga di rumah. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
Melalui unggahan di Instagram Story-nya, Salmafina mengungkapkan rasa syukur sekaligus kerinduan yang mendalam. Ia merasa bersyukur bisa merayakan Natal di di luar negeri, namun di sisi lain, ada perasaan iri ketika melihat orang-orang merayakan Natal bersama keluarga di rumah.
“Aku bersyukur bisa merayakan natal di luar negri, tapi aku juga iri lihat story orang orang. Dari tahun ke tahun selalu berdoa semoga desember bisa merasakan natal yang ibadah dirumah, dan kumpul bareng keluarga. Aku natalan selalu di luar negri. yuk Tuhan gak pake basa-basi 2025 mau banget married biar natalan ngerasain kumpul dan ibadah,” tulisnya yang dikutip dari Instagram @salmafinasunan pada Rabu, 25 Desember 2024.
Lebih lanjut, Salma juga menyampaikan bahwa kehidupan memiliki musimnya masing-masing. Ada orang yang bermimpi merayakan Natal di luar negeri sepertinya, sementara dirinya justru merindukan suasana sederhana Natal di rumah bersama keluarga.
“Ada yang merindukan natalan di luar negri seperti aku. Sementara aku merindukan natalan di rumah sama keluarga pasangan, ibadah, temu-kangen. Hidup memang banyak musimnya ya di musim apapun, tetap bersyukur damai natal ada di manapun kita ditempatkan,” tambahnya.
Sebagai satu-satunya anggota keluarga yang berpindah keyakinan, Salmafina tidak bisa merayakan Natal bersama kedua orang tuanya. Biasanya, ia hanya bepergian bersama keluarganya ke luar negeri saat libur Natal, namun momen tersebut tentu terasa berbeda dibanding merayakan Natal secara utuh bersama keluarga yang memiliki keyakinan sama.