Viral Soal Video Wanita Independent, Prilly Latuconsina Ungkap Fakta Sebenarnya

Jakarta, VIVA – Prilly Latuconsina diketahui mendapat kecaman keras setelah muncul potongan video dirinya soal lebih banyak wanita independen dan sedikit cowok mapan yang viral di media sosial beberapa waktu belakangan ini.

Setelah lama bungkam, akhirnya Prilly angkat bicara mengenai potongan video dirinya yang viral tersebut di media sosial.

Dalam podcastnya bersama Iwet Ramadhan dan Dave Hendrik dia menyebut bahwa insiden itu sebenarnya terjadi saat dia dan para fansnya berkumpul. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Saat itu ada salah satu fans yang curhat terkait kandasnya jalinan asmaranya dengan sang kekasih. Fans tersebut menyebut pacarnya memutuskan hubungan dengan alasan dirinya terlalu mandiri.

Terkait hal itu, Prilly sempat melempar pertanyaan dari fansnya itu kepada rekan duetnya yang merupakan laki-laki untuk menjawab pertanyaan fans tersebut.

“Jadi ada satu fans aku kayaknya abis putus ‘hayo siapa yang mau curhat’ kan aku gitu kan’ yaudah. ‘Aku habis diputusin sama pacar aku karena aku terlalu mandiri dan terlalu fokus di karir’ menjawab itu aku bilang ‘ya kenapa’ kan kebetulan aku duet sama vokal grup duo sama cowok,” ungkap Prilly Latuconsina dikutip dari tayangan YouTube Dave Hendrik dan Iwet Ramadhan.

“Aku lemparlah ke mereka ‘nih tanya ke cowok-cowok kenapa’ ‘ih aku enggak relate aku enggak apa-apa kalau cewek aku independent’ keluarlah kata itu,” jelas Prilly.

Diungkap Prilly saat rekan duetnya menyebut kata-kata wanita independen itu, Prilly kemudian mengungkap soal pemberitaan media nasioanl terkait dengan wanita independen.

Dijelaskannya dari pemberitaan yang ada di media itu disebutnya bahwa angka pernikahan di Indonesia itu menurun lantaran saat ini lebih banyak wanita independen.

Namun sayangnya kata dia terkait pemberitaan itu ada di pemberitaan media dihilangkan dari konten video tersebut.

“Aku bilang ‘eh kalian baca berita ada berita di media katanya angka pernikahan itu berkurang karena cewek indepennya banyak, cowok mapannya sedikit’ terus di ending kita membahas itu aku bilang ‘tapi itu bukan aku yang ngomong ya, itu media yang ngomong. Itu ada artikelnya, ada pemberitaannya silahkan kalian google aja’, bagian itu yang dipotong sama orang, gone,” kata dia.

Lantaran hal itu, kata Prilly terkesan bahwa statement yang viral di media sosial belakangan ini adalah statment dari dirinya. Padahal bukan demikian yang dimaksudkannya.

“Jadi kesannya itu statement dari aku padahal aku tidak mungkin berbicara tentang sesuatu hal yang valid tidak didasari data. Itu kan trend, sumbernya dari media, kalian bisa google sendiri dan semuanya, tapi itu dipotong dan digoreng seakan-akan itu adalah pendapat aku. Siapa aku yang bisa berbicara seperti itu? aku bukan pemerintah, aku enggak pegang data, aku enggak tau angka pernikahan di Indonesia berapa, aku hanya tau berdasarkan data,” kata dia.

Prilly juga mengaku sedih setelah potongan video itu viral orang-orang selalu mengasosiasikan independen dan mapan dengan materi.

Padahal menurut KBBI, kata Prilly independen sendiri diartikan sebagai orang yang punya pendirian teguh terhadap prinsip atau apa yang diyakininya.

“Aku sedih sekali ketika itu dianggap sebagai statment itu, dan ketika kata indepen dan mapan selalu disambungkan sama materi. Apa sih mapan? jangan menurut aku, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia aja deh, kalau kita buka KBBI mapan itu mantap, definisinya orang yang punya pendirian teguh terhadap prinsip atau apa yang dia yakini.” ujar Prilly

“So mapan itu bukan semata-mata materi, enggak sama sekali. Karena statment 10 detik itu menghilangkan dan publik melupakan jawaban aku tentang kemapaman di semua interveiw dan podcast itu kayak gone dari pendapat aku soal itu,” tegas Prilly.

Video Verrell Bramasta Berbahasa Inggris Dinilai Kosong, Nikita Mirzani: Setuju Gue

Pandangan Fathian itu segera mendapat perhatian dari Nikita Mirzani. Dalam kolom komentar, ibu dari tiga anak ini memuji keberanian Fathian menyampaikan pendapatnya.

VIVA.co.id

12 Desember 2024